Pompa Industri PT. Terada Engineering Indonesia

Workshop : Kawasan Pergudangan Pos 88 Jl. Raya Pasar Kemis Km 3,5 Gelam Jaya Tangerang .

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 13 Juni 2016

Pompa Oil Skimmer adalah

Pompa Oil Skimmer adalah alat yang digunakan untuk memisahkan partikel cair yang berada diatas cairan lain atau cairan yang mengambang dikarenakan cairan tersebut tidak homogen dan yang sering kita temui adalah cairan minyak yang mengambang di atas cairan air dan sering juga disebut oil separator. Alat ini cukup efektif untuk memisahkan minyak dengan air dimana jenis dari oil skimmer ini bermacam – macam. Di banyak industri manufaktur, alat ini digunakan untuk memisahkan kandungan oli yang tercampur dalam cairan pendingin (coolant) baik pada proses heat treatment, cutting, grinding dan milling dimana oli ini biasanya mengalir dari slide, gear dan bagian art mesin lain yang membutuhkan pelumasan. Akibat dari kandungan oli yang tercampur dalam coolant menyebabkan coolant tidak berfungsi dengan optimal sehingga perlu dipisahkan oli dari cairan coolant.

Oil Skimmer juga sering digunakan untuk mengangkat tumpahan minyak dilaut akibat kapal tanker yang bocor atau yang lainnya. Di Industri perhotelan atau di restoran biasanya minyak nabati sisa – sisa proses memasak biasanya juga perlu dipisahkan agar tidak menyumbat saluran air atau yang sering dilakukan adalah untuk menurunkan biaya proses treatment (WWT) agar tidak terjadi pencemaran lingkungan.

Ada beberapa cara kerja dari alat oil skimmer, dengan cara gravitasi, dimana minyak mengapung ke atas oil skimmer dan didorong oleh skimmer ke dalam wadah penyimpanan. Sementara ada juga yang menggunakan belt dan sering dinamakan belt skimmer, dimana bahan material juga ada beberapa yang berbahan dasar plastik dan logam. Namun masih banyak lagi dengan menggunakan metoda lain seperti menggunakan roda, atau memutar drum yang dilapisi zat yang menarik minyak dari air yang terkontaminasi sering disebut drum oil skimmer, menggunakan pompa centrifugal yang mengambang diatas permukaan air, jenis ini dinamakan floating oil skimmer, menggunakan tali atau disebut dengan rope oil skimmer, menggunakan pipa dan sebagainya. Sedangkan untuk didunia industri, pemisahan oli terhadap minyak biasanya disertai dengan material padat sepereti pada proses cutting dan grinding sehingga mulai dikembangkan metode pemisahan dengan menggunakan bucket sehingga minyak dan padatan hasil proses grinding dan cutting bisa dipisahkan sekaligus dari cairan coolant.
oil skimmer
Contoh Oil Skimmer




Bila mencari Oil Skimmer yang berkualitas dapat menghubungi admin kami ke  ali@teradapump.id

- Hallo para pembaca blog pompa industri Distributor Pompa Industri | Penjualan, Perbaikan dan Pemasangan Pompa Industri, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel industri, Artikel oil skimmer, Artikel pompa, Artikel terada, semoga yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Pompa Oil Skimmer adalah
link : Pompa Oil Skimmer adalah

Baca juga


Pompa Oil Skimmer adalah alat yang digunakan untuk memisahkan partikel cair yang berada diatas cairan lain atau cairan yang mengambang dikarenakan cairan tersebut tidak homogen dan yang sering kita temui adalah cairan minyak yang mengambang di atas cairan air dan sering juga disebut oil separator. Alat ini cukup efektif untuk memisahkan minyak dengan air dimana jenis dari oil skimmer ini bermacam – macam. Di banyak industri manufaktur, alat ini digunakan untuk memisahkan kandungan oli yang tercampur dalam cairan pendingin (coolant) baik pada proses heat treatment, cutting, grinding dan milling dimana oli ini biasanya mengalir dari slide, gear dan bagian art mesin lain yang membutuhkan pelumasan. Akibat dari kandungan oli yang tercampur dalam coolant menyebabkan coolant tidak berfungsi dengan optimal sehingga perlu dipisahkan oli dari cairan coolant.

Oil Skimmer juga sering digunakan untuk mengangkat tumpahan minyak dilaut akibat kapal tanker yang bocor atau yang lainnya. Di Industri perhotelan atau di restoran biasanya minyak nabati sisa – sisa proses memasak biasanya juga perlu dipisahkan agar tidak menyumbat saluran air atau yang sering dilakukan adalah untuk menurunkan biaya proses treatment (WWT) agar tidak terjadi pencemaran lingkungan.

Ada beberapa cara kerja dari alat oil skimmer, dengan cara gravitasi, dimana minyak mengapung ke atas oil skimmer dan didorong oleh skimmer ke dalam wadah penyimpanan. Sementara ada juga yang menggunakan belt dan sering dinamakan belt skimmer, dimana bahan material juga ada beberapa yang berbahan dasar plastik dan logam. Namun masih banyak lagi dengan menggunakan metoda lain seperti menggunakan roda, atau memutar drum yang dilapisi zat yang menarik minyak dari air yang terkontaminasi sering disebut drum oil skimmer, menggunakan pompa centrifugal yang mengambang diatas permukaan air, jenis ini dinamakan floating oil skimmer, menggunakan tali atau disebut dengan rope oil skimmer, menggunakan pipa dan sebagainya. Sedangkan untuk didunia industri, pemisahan oli terhadap minyak biasanya disertai dengan material padat sepereti pada proses cutting dan grinding sehingga mulai dikembangkan metode pemisahan dengan menggunakan bucket sehingga minyak dan padatan hasil proses grinding dan cutting bisa dipisahkan sekaligus dari cairan coolant.

oil skimmer
Contoh Oil Skimmer




Bila mencari Oil Skimmer yang berkualitas dapat menghubungi admin kami ke  ali@teradapump.id

Rabu, 27 Mei 2015

Artikel Tips Pompa Industri | Penyebab Kerusakan Pada Pompa Centrifugal (Sisi Mekanikal) | pompaindustri.co.id



Penyebab Kerusakan Pada Pompa Centrifugal (Sisi Mekanikal)

Sesuai dengan judul artikel kali yaitu penyebab kerusakan pada pompa centrifugal. Yang kami maksud di sini adalah kerusakan pada hampir segala jenis pompa centrifugal baik pompa air rumah tangga hingga pompa industri. 
Hal paling mendasar yang harus diketahui adalah hampir sebagian besar pompa yang umum digunakan adalah pompa centrifugal. Kami akan menjelaskan secara singkat dengan bahasa yang mudah dimengerti apa itu pompa centrifugal. Ciri khas pompa centrifugal adalah memiliki impeller. Impeller lah yang bekerja untuk merubah aliran air yang pelan menjadi bertekanan tinggi dengan gaya centripetal yang dilakukannya. Jadi ingat! Bila pompa memiliki impeller, pompa itu hampir pasti merupakan pompa centrifugal. Pompa piston, vane, gir (gear pump), membran dan lain-lain bukan termasuk kategori pompa centrifugal.
Artikel ini akan membahas kerusakan yang tidak disebabkan oleh faktor listrik. Pembahasan lebih ke sisi mekanis. 
PERAWATAN POMPA (MAINTENANCE)
Pompa memiliki komponen yang terus bergerak seperti halnya pada mobil, motor, atau mesin industri lainnya. Dengan adanya komponen yang sering bergerak, maka aus akan timbul. Seperti halnya kita teratur membawa kendaraan bermotor kita untuk diperiksa (service) ke bengkel, maka pompa juga harus teratur di rawat (maintenance). Sering kali pihak pemakai tidak mempedulikan kondisi pompa dan baru melapor ke service centre saat mengalami kekurangan air yang disebabkan gangguan pada pompa. Biasanya yang terjadi adalah suku cadang (spare-part) pada pompa sudah aus sehingga performa pompa menurun atau bahkan pompa menjadi rusak. Solusinya adalalah dengan menyiapkan jadwal maintenance yang teratur (untuk pihak industri/komersial yang memiliki teknisi sendiri) dan memanggil teknisi service ke rumah atau membawa pompa ke service centre untuk diperiksa (untuk pihak rumah tangga).
DILARANG MENYALAKAN POMPA SAAT TIDAK ADA AIR
Sering kali kali melihat pihak yang melakukan pengetesan pompa saat tidak ada air pada pompa. Dengan kata lain pompa dinyalakan saat tidak ada air (dry-running). Baik hal itu dilakukan saat pembelian pompa baru atau dilakukan untuk memeriksa pompa yang sedang diperiksa. Bila hal tersebut dilakukan hanya sebentar (beberapa detik) tentu tidak begitu bermasalah, akan tetapi terkadang dilakukan dalam jangka waktu yang lebih lama. Bila pompa dinyalakan tanpa air dalam waktu lama akan menyebabkan kerusakan pada suku cadang misalnya pada mechanical seal, impeller, diffuser, casing pompa, dan lain-lain. Akan tetapi terkadang hal ini bisa juga terjadi tidak disengaja misanya tidak ada yang mengawasi saat air sudah habis karena pompa menyala secara manual. Atau hal tersebut terjadi karena Water Level Control tidak berjalan dengan semestinya.
PEMIPAAN HARUS BENAR
Pemipaan yang tidak tepat dapat menimbulkan gangguan pada pompa. Gangguan tersebut dapat mulai dari ukuran pipa yang tidak sesuai dengan pompa (misalkan pengunaan pipa dengan ukuran yang lebih kecil dari sambungan pompa). Selain itu dapat disebabkan oleh pengunaan fitting dan valve yang tidak sesuai atau posisi pemasangan yang kurang tepat. Posisi belokan pada pemipaan harus benar secara hidrolika air. Posisi yang bisa menyebabkan terjebaknya gelembung udara pada bagian hisap pipa harus dihilangkan. Pemipaan sedapat mungkin diatur untuk mengurangi gaya gesek pada pipa (friction loss).
Jalur pemipaan harus dibuatkan dudukan atau supportnya agar tidak mudah bergerak. Pengunaan flexible joint disarankan untuk mencegah getaran yang berlebih pada pemipaan. 
Berdasarkan pengalaman kami, sebagian dari permasalahan yang timbul pada pompa disebabkan oleh sistem pemipaan yang kurang tepat. 
POSISI POMPA
Posisi peletakan pompa juga dapat mempengaruhi daya tahan pompa. Misalkan pompa diletakan di ruangan yang lembab, maka bila pompa tersebut terbuat dari bahan logam, pompa tersebut akan mudah mengalami korosi. Ruangan yang panas dan tidak memiliki cukup ventilasi atau pertukaran aliran udara juga akan mempengaruhi pompa khususnya di motor listriknya. 
Selain itu untuk pompa yang dikopel dengan motor listriknya, harus dipastikan posisi sambungan kopel benar (center). 
Sambungan pipa pada pompa harus pas dan tidak ada tarik-menarik antara pompa dan pipa yang dapat menyebabkan pompa bergeser atau tertarik.

KETEPATAN POMPA YANG DIGUNAKAN
Yang dimaksud dengan ketepatan pompa yang digunakan adalah apakah anda sebagai pihak pemakai sudah yakin bahwa pompa yang sekarang digunakan atau yang akan digunakan sudah benar? Misanya untuk pompa yang akan digunakan untuk memindahkan cairan (transfer pump) cocok dengan cairan tersebut? Misal anda akan memindahkan cairan kimia, cairan kental atau cairan solar yang kesemuanya itu akan membutuhkan tipe pompa yang berbeda yang terbuat dari bahan yang juga berbeda tergantung dengan kecocokan (material compatibility) antara cairan dengan pompa. 
Selain itu juga harus dipastikan spesifikasi pompa sudah tepat. Hal ini bisa dilakukan dengan menambahkan kalkulasi hidrolik air (head loss, friction loss, dll) ke nilai operasi pompa (duty point). Karena bila kalkulasi hidrolik air diabaikan, pompa yang seharusnya sudah tepat spesifikasinya di atas kertas akan menjadi tidak cukup performanya.
  
Demikian pembahasan singkat akan penyebab kerusakan pada pompa dalam sisi mekanis. Para pembaca sekalian tentu dengan ini akan menyadari bahwa kerusakan pada pompa dapat disebabkan oleh faktor lain seperti kurangnya perawatan, kesalahan pemipaan, tidak memperhitungkan hidrolik air, dan lainnya. Satu faktor lain yang tidak kami bahas mendetail di atas adalah faktor Human Error yang sebenarnya juga berkontribusi atas kerusakan pompa. Yang dimaksud faktor Human Error adalah faktor di mana pompa rusak dikarenakan kesalahan pengoperasian atau prosedural oleh operator atau kurangnya pengetahuan cara perbaikan pompa oleh pihak yang mencoba memperbaiki pompa tersebut sendiri. Akan tetapi faktor ini sangat sulit diketahui karena terkadang tidak diketahui telah terjadi kesalahan.
Di lain kesempatan kami akan membahas penyebab kerusakan pada pompa centrifugal pada sisi elektrikal. Terima kasih telah membaca artikel ini!
- Hallo para pembaca blog pompa industri Distributor Pompa Industri | Penjualan, Perbaikan dan Pemasangan Pompa Industri, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Centrifugal Pump, Artikel Diaphragm, Artikel industri, Artikel Magnet, Artikel oil skimmer, Artikel Self Priming Pump, Artikel submersible, semoga yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Artikel Tips Pompa Industri | Penyebab Kerusakan Pada Pompa Centrifugal (Sisi Mekanikal) | pompaindustri.co.id
link : Artikel Tips Pompa Industri | Penyebab Kerusakan Pada Pompa Centrifugal (Sisi Mekanikal) | pompaindustri.co.id

Baca juga




Penyebab Kerusakan Pada Pompa Centrifugal (Sisi Mekanikal)

Sesuai dengan judul artikel kali yaitu penyebab kerusakan pada pompa centrifugal. Yang kami maksud di sini adalah kerusakan pada hampir segala jenis pompa centrifugal baik pompa air rumah tangga hingga pompa industri. 
Hal paling mendasar yang harus diketahui adalah hampir sebagian besar pompa yang umum digunakan adalah pompa centrifugal. Kami akan menjelaskan secara singkat dengan bahasa yang mudah dimengerti apa itu pompa centrifugal. Ciri khas pompa centrifugal adalah memiliki impeller. Impeller lah yang bekerja untuk merubah aliran air yang pelan menjadi bertekanan tinggi dengan gaya centripetal yang dilakukannya. Jadi ingat! Bila pompa memiliki impeller, pompa itu hampir pasti merupakan pompa centrifugal. Pompa piston, vane, gir (gear pump), membran dan lain-lain bukan termasuk kategori pompa centrifugal.
Artikel ini akan membahas kerusakan yang tidak disebabkan oleh faktor listrik. Pembahasan lebih ke sisi mekanis. 
PERAWATAN POMPA (MAINTENANCE)
Pompa memiliki komponen yang terus bergerak seperti halnya pada mobil, motor, atau mesin industri lainnya. Dengan adanya komponen yang sering bergerak, maka aus akan timbul. Seperti halnya kita teratur membawa kendaraan bermotor kita untuk diperiksa (service) ke bengkel, maka pompa juga harus teratur di rawat (maintenance). Sering kali pihak pemakai tidak mempedulikan kondisi pompa dan baru melapor ke service centre saat mengalami kekurangan air yang disebabkan gangguan pada pompa. Biasanya yang terjadi adalah suku cadang (spare-part) pada pompa sudah aus sehingga performa pompa menurun atau bahkan pompa menjadi rusak. Solusinya adalalah dengan menyiapkan jadwal maintenance yang teratur (untuk pihak industri/komersial yang memiliki teknisi sendiri) dan memanggil teknisi service ke rumah atau membawa pompa ke service centre untuk diperiksa (untuk pihak rumah tangga).
DILARANG MENYALAKAN POMPA SAAT TIDAK ADA AIR
Sering kali kali melihat pihak yang melakukan pengetesan pompa saat tidak ada air pada pompa. Dengan kata lain pompa dinyalakan saat tidak ada air (dry-running). Baik hal itu dilakukan saat pembelian pompa baru atau dilakukan untuk memeriksa pompa yang sedang diperiksa. Bila hal tersebut dilakukan hanya sebentar (beberapa detik) tentu tidak begitu bermasalah, akan tetapi terkadang dilakukan dalam jangka waktu yang lebih lama. Bila pompa dinyalakan tanpa air dalam waktu lama akan menyebabkan kerusakan pada suku cadang misalnya pada mechanical seal, impeller, diffuser, casing pompa, dan lain-lain. Akan tetapi terkadang hal ini bisa juga terjadi tidak disengaja misanya tidak ada yang mengawasi saat air sudah habis karena pompa menyala secara manual. Atau hal tersebut terjadi karena Water Level Control tidak berjalan dengan semestinya.
PEMIPAAN HARUS BENAR
Pemipaan yang tidak tepat dapat menimbulkan gangguan pada pompa. Gangguan tersebut dapat mulai dari ukuran pipa yang tidak sesuai dengan pompa (misalkan pengunaan pipa dengan ukuran yang lebih kecil dari sambungan pompa). Selain itu dapat disebabkan oleh pengunaan fitting dan valve yang tidak sesuai atau posisi pemasangan yang kurang tepat. Posisi belokan pada pemipaan harus benar secara hidrolika air. Posisi yang bisa menyebabkan terjebaknya gelembung udara pada bagian hisap pipa harus dihilangkan. Pemipaan sedapat mungkin diatur untuk mengurangi gaya gesek pada pipa (friction loss).
Jalur pemipaan harus dibuatkan dudukan atau supportnya agar tidak mudah bergerak. Pengunaan flexible joint disarankan untuk mencegah getaran yang berlebih pada pemipaan. 
Berdasarkan pengalaman kami, sebagian dari permasalahan yang timbul pada pompa disebabkan oleh sistem pemipaan yang kurang tepat. 
POSISI POMPA
Posisi peletakan pompa juga dapat mempengaruhi daya tahan pompa. Misalkan pompa diletakan di ruangan yang lembab, maka bila pompa tersebut terbuat dari bahan logam, pompa tersebut akan mudah mengalami korosi. Ruangan yang panas dan tidak memiliki cukup ventilasi atau pertukaran aliran udara juga akan mempengaruhi pompa khususnya di motor listriknya. 
Selain itu untuk pompa yang dikopel dengan motor listriknya, harus dipastikan posisi sambungan kopel benar (center). 
Sambungan pipa pada pompa harus pas dan tidak ada tarik-menarik antara pompa dan pipa yang dapat menyebabkan pompa bergeser atau tertarik.

KETEPATAN POMPA YANG DIGUNAKAN
Yang dimaksud dengan ketepatan pompa yang digunakan adalah apakah anda sebagai pihak pemakai sudah yakin bahwa pompa yang sekarang digunakan atau yang akan digunakan sudah benar? Misanya untuk pompa yang akan digunakan untuk memindahkan cairan (transfer pump) cocok dengan cairan tersebut? Misal anda akan memindahkan cairan kimia, cairan kental atau cairan solar yang kesemuanya itu akan membutuhkan tipe pompa yang berbeda yang terbuat dari bahan yang juga berbeda tergantung dengan kecocokan (material compatibility) antara cairan dengan pompa. 
Selain itu juga harus dipastikan spesifikasi pompa sudah tepat. Hal ini bisa dilakukan dengan menambahkan kalkulasi hidrolik air (head loss, friction loss, dll) ke nilai operasi pompa (duty point). Karena bila kalkulasi hidrolik air diabaikan, pompa yang seharusnya sudah tepat spesifikasinya di atas kertas akan menjadi tidak cukup performanya.
  
Demikian pembahasan singkat akan penyebab kerusakan pada pompa dalam sisi mekanis. Para pembaca sekalian tentu dengan ini akan menyadari bahwa kerusakan pada pompa dapat disebabkan oleh faktor lain seperti kurangnya perawatan, kesalahan pemipaan, tidak memperhitungkan hidrolik air, dan lainnya. Satu faktor lain yang tidak kami bahas mendetail di atas adalah faktor Human Error yang sebenarnya juga berkontribusi atas kerusakan pompa. Yang dimaksud faktor Human Error adalah faktor di mana pompa rusak dikarenakan kesalahan pengoperasian atau prosedural oleh operator atau kurangnya pengetahuan cara perbaikan pompa oleh pihak yang mencoba memperbaiki pompa tersebut sendiri. Akan tetapi faktor ini sangat sulit diketahui karena terkadang tidak diketahui telah terjadi kesalahan.
Di lain kesempatan kami akan membahas penyebab kerusakan pada pompa centrifugal pada sisi elektrikal. Terima kasih telah membaca artikel ini!

Senin, 02 Maret 2015

Pompa Industri | Jenis Gangguan, Penyebab dan langkah perbaikan Pada Pompa Sentrifugal | pompaindustri.co.id


No
Gangguan
Penyebab
Langkah Perbaikan
1
Sukar dipancing
dan dinyalakan
1. ada benda yang terjepit di
katup ujung
2. air umpan di dalam pompa
tidak mencukupi
3. udara masuk melalui pipa
hisap
1. bersihkan dahulu dudukan katup ujung
2. cukup air umpan dan air diisikan
secepatnya
3. periksa muka flange sampai pipa hisap;
kencangkan baut pada packing gland;
bila pengisian air tersumbat udara
penghisap, maka bersihkan pipa hisap
2
Hasil
pemompaan
kecil atau tidak
ada
1. pada umumnya udara
masuk atau terhisap
2. saringan katup udara
ujungnya tersumbat
3. udara diam dipipa hisap
4. putaran turun karena
frekuensi turun
5. putaran motor terbalik
6. benda terperangkap di
lubang pipa hisap
7. kehilangan tekanan sangat
tinggi
tinggi hisap terlalu tinggi
(timbul kavitasi suara)
1. periksa pipa hisap dan packing gland
2. bersihkan saringan
3. ubah pemipaan hingga naik ke atas
pompa
4. pada jenis penggerak dengan belt anti
diameternya. Pada jenis begal langsung
ganti kipas pompanya
5. balik hubungan listriknya
6. bongkar dan buang benda tersebut
7. ubah pemipaan sehingga mengurangi
kehilangan tekanan pada pipa tekanan
turunkan posisi pompa atau ubah pemipaan
hisap dengan pipa besar untuk mengurangi
kehilangan tinggi tekanan
3
Kelebihan beban
1. putaran terlalu tinggi
2. arus listrik naik karena
turunnya tegangan
1. untuk jeniskopel langsung, tutup katup,
tekan sedikit untuk beberapa saat
2. untuk jenis dengan belt ganti diameternya
4
Getaran
berlebihan
1. pondasi pompa kurang
baik
2. pengopelan pompa dan
penggeraknya kurang baik
3. bagian yang berputar
kurang seimbang
1. pasang dan perbaiki
2. distel kembali
3. periksa keseimbangannya




Tabel diatas adalah tabel jenis gangguan dan penyebabnya serta langkah yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi gangguan tersebut. Jika pompa centrifugal anda masih mengalami masalah dan tidak bisa diatasi sendiri. Kami PT. Mechatronic Mitra Solusi siap untuk membantu menyelesaikan masalah pompa industri anda khususnya pompa centrifugal Merk EBARA karena kami adalah Distributor pompa EBARA di Tangerang.

Diatas merupakan tips-tips dan macam macam Jenis Gangguan, Penyebab dan langkah perbaikan Pada Pompa Sentrifugal.
- Hallo para pembaca blog pompa industri Distributor Pompa Industri | Penjualan, Perbaikan dan Pemasangan Pompa Industri, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Centrifugal Pump, Artikel Diaphragm, Artikel industri, Artikel Magnet, Artikel oil skimmer, Artikel pompa, Artikel Rotary, Artikel Self Priming Pump, Artikel submersible, semoga yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Pompa Industri | Jenis Gangguan, Penyebab dan langkah perbaikan Pada Pompa Sentrifugal | pompaindustri.co.id
link : Pompa Industri | Jenis Gangguan, Penyebab dan langkah perbaikan Pada Pompa Sentrifugal | pompaindustri.co.id

Baca juga



No
Gangguan
Penyebab
Langkah Perbaikan
1
Sukar dipancing
dan dinyalakan
1. ada benda yang terjepit di
katup ujung
2. air umpan di dalam pompa
tidak mencukupi
3. udara masuk melalui pipa
hisap
1. bersihkan dahulu dudukan katup ujung
2. cukup air umpan dan air diisikan
secepatnya
3. periksa muka flange sampai pipa hisap;
kencangkan baut pada packing gland;
bila pengisian air tersumbat udara
penghisap, maka bersihkan pipa hisap
2
Hasil
pemompaan
kecil atau tidak
ada
1. pada umumnya udara
masuk atau terhisap
2. saringan katup udara
ujungnya tersumbat
3. udara diam dipipa hisap
4. putaran turun karena
frekuensi turun
5. putaran motor terbalik
6. benda terperangkap di
lubang pipa hisap
7. kehilangan tekanan sangat
tinggi
tinggi hisap terlalu tinggi
(timbul kavitasi suara)
1. periksa pipa hisap dan packing gland
2. bersihkan saringan
3. ubah pemipaan hingga naik ke atas
pompa
4. pada jenis penggerak dengan belt anti
diameternya. Pada jenis begal langsung
ganti kipas pompanya
5. balik hubungan listriknya
6. bongkar dan buang benda tersebut
7. ubah pemipaan sehingga mengurangi
kehilangan tekanan pada pipa tekanan
turunkan posisi pompa atau ubah pemipaan
hisap dengan pipa besar untuk mengurangi
kehilangan tinggi tekanan
3
Kelebihan beban
1. putaran terlalu tinggi
2. arus listrik naik karena
turunnya tegangan
1. untuk jeniskopel langsung, tutup katup,
tekan sedikit untuk beberapa saat
2. untuk jenis dengan belt ganti diameternya
4
Getaran
berlebihan
1. pondasi pompa kurang
baik
2. pengopelan pompa dan
penggeraknya kurang baik
3. bagian yang berputar
kurang seimbang
1. pasang dan perbaiki
2. distel kembali
3. periksa keseimbangannya




Tabel diatas adalah tabel jenis gangguan dan penyebabnya serta langkah yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi gangguan tersebut. Jika pompa centrifugal anda masih mengalami masalah dan tidak bisa diatasi sendiri. Kami PT. Mechatronic Mitra Solusi siap untuk membantu menyelesaikan masalah pompa industri anda khususnya pompa centrifugal Merk EBARA karena kami adalah Distributor pompa EBARA di Tangerang.

Diatas merupakan tips-tips dan macam macam Jenis Gangguan, Penyebab dan langkah perbaikan Pada Pompa Sentrifugal.

Kamis, 12 Februari 2015

Pompa Industri | Cara Menentukan Total Head Pada Pompa EBARA | pompaindustri.co.id

Pada uraian tentang persamaan Bernoulli yang dimodifikasi untuk aplikasi pada instalasi pompa, terlihat bahwa persamaan Bernoulli dalam bentuk energi terdiri dari empat bagian yaitu head elevasi, head kecepatan, head tekanan, dan head kerugian (gesekan aliran). Persamaan Bernoulli dalam bentuk energi head :

a. Head statis total
Head statis adalah penjumlahan dari head elevasi dengan head tekanan. Head statis terdiri dari head statis sisi masuk (head statis hisap) dan sisi ke luar (head statis hisap). Persamaanya adalah sebagai berikut :

b. Head Kerugian (Loss)
Head kerugian yaitu head untuk mengatasi kerugian kerugian yang terdiri dari kerugian gesek aliran di dalam perpipaan, dan head kerugian di dalam belokan-belokan (elbow), percabangan, dan perkatupan (valve)
Hloss = Hgesekan + Hsambungan
c. Head kerugian gesek di dalam pipa [Hgesekan ]
Aliran fluida cair yang mengalir di dalam pipa adalah fluida viskos sehingga faktor gesekan fluida dengan dinding pipa tidak dapat diabaikan, untuk menghitung kerugian gesek dapat menggunakan perumusan sebagai berikut :

dengan :
v = kecapatan rata-rata aliran di dalam pipa (m/s)
C,p,q = Koefesien � koefesien
? = Koefesien kerugian gesek
g = Percepatan gravitasi (m/s2)
L = Panjang pipa (m)
D = Diameter dalam pipa (m)
Perhitungan kerugian gesek di dalam pipa dipengarui oleh pola aliran, untuk aliran laminar dan turbulen akan menghasilkan nilai koefesian yang berbeda, hal ini karena karakteristik dari aliran tersebut. Adapun perumusan yang dipakai adalah sebagai berikut :

d. Kerugian head dalam jalur pipa [Hsambungan]
Kerugian head jenis ini terjadi karena aliran fluida mengalami gangguan aliran sehingga mengurangi energi alirnya, secara umum rumus kerugian head ini adalah :
Hf = f.v2/2g      dengan f = koefesien gesekan

B. Pada perkatupan sepanjang jalur pipa
Pemasangan katup pada instalasi pompa adalah untuk pengontrolan kapasitas, tetapi dengan pemasangan katup tersebut akan mengakibatkan kerugian energi aliran karena aliran dicekik. Perumusan untuk menghitung kerugian head karena pemasangan katup adalah sebagai berikut :

f. Head total
Head total pompa yang dibutuhkan untuk mengalirkan air dengan kapasitas yang telah ditentukan dapat ditentukan dari kondisi insatalsi pompa yang akan dilayani. Pada gambar diatas head total pompa dapat dirumuskan sebagai berikut :
- Hallo para pembaca blog pompa industri Distributor Pompa Industri | Penjualan, Perbaikan dan Pemasangan Pompa Industri, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Centrifugal Pump, Artikel Diaphragm, Artikel Magnet, Artikel pompa, Artikel Self Priming Pump, Artikel submersible, semoga yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Pompa Industri | Cara Menentukan Total Head Pada Pompa EBARA | pompaindustri.co.id
link : Pompa Industri | Cara Menentukan Total Head Pada Pompa EBARA | pompaindustri.co.id

Baca juga


Pada uraian tentang persamaan Bernoulli yang dimodifikasi untuk aplikasi pada instalasi pompa, terlihat bahwa persamaan Bernoulli dalam bentuk energi terdiri dari empat bagian yaitu head elevasi, head kecepatan, head tekanan, dan head kerugian (gesekan aliran). Persamaan Bernoulli dalam bentuk energi head :

a. Head statis total
Head statis adalah penjumlahan dari head elevasi dengan head tekanan. Head statis terdiri dari head statis sisi masuk (head statis hisap) dan sisi ke luar (head statis hisap). Persamaanya adalah sebagai berikut :

b. Head Kerugian (Loss)
Head kerugian yaitu head untuk mengatasi kerugian kerugian yang terdiri dari kerugian gesek aliran di dalam perpipaan, dan head kerugian di dalam belokan-belokan (elbow), percabangan, dan perkatupan (valve)

Hloss = Hgesekan + Hsambungan
c. Head kerugian gesek di dalam pipa [Hgesekan ]
Aliran fluida cair yang mengalir di dalam pipa adalah fluida viskos sehingga faktor gesekan fluida dengan dinding pipa tidak dapat diabaikan, untuk menghitung kerugian gesek dapat menggunakan perumusan sebagai berikut :

dengan :
v = kecapatan rata-rata aliran di dalam pipa (m/s)
C,p,q = Koefesien � koefesien
? = Koefesien kerugian gesek
g = Percepatan gravitasi (m/s2)
L = Panjang pipa (m)
D = Diameter dalam pipa (m)
Perhitungan kerugian gesek di dalam pipa dipengarui oleh pola aliran, untuk aliran laminar dan turbulen akan menghasilkan nilai koefesian yang berbeda, hal ini karena karakteristik dari aliran tersebut. Adapun perumusan yang dipakai adalah sebagai berikut :

d. Kerugian head dalam jalur pipa [Hsambungan]
Kerugian head jenis ini terjadi karena aliran fluida mengalami gangguan aliran sehingga mengurangi energi alirnya, secara umum rumus kerugian head ini adalah :
Hf = f.v2/2g      dengan f = koefesien gesekan

B. Pada perkatupan sepanjang jalur pipa
Pemasangan katup pada instalasi pompa adalah untuk pengontrolan kapasitas, tetapi dengan pemasangan katup tersebut akan mengakibatkan kerugian energi aliran karena aliran dicekik. Perumusan untuk menghitung kerugian head karena pemasangan katup adalah sebagai berikut :

f. Head total
Head total pompa yang dibutuhkan untuk mengalirkan air dengan kapasitas yang telah ditentukan dapat ditentukan dari kondisi insatalsi pompa yang akan dilayani. Pada gambar diatas head total pompa dapat dirumuskan sebagai berikut :

Kamis, 29 Januari 2015

Pompa Industri | Bagaimana Memilih Pompa Sumur/Submersible yang tepat? | pompaindustri.co.id

Tips Memilih Pompa Sumur 

Memilih pompa air yang tepat sebenarnya tidak terlalu sulit. Yang penting anda memiliki informasi yang akurat sebelum membeli. Tanpa informasi tersebut bukan anda saja yang bingung, penjual pompa pun akan bingung memilihkan pompa yang tepat untuk anda.

Untuk itu kami akan menjelaskan informasi apa saja yang diperlukan, dan berdasarkan informasi tersebut akan didapat pompa jenis apa saja yang dapat anda gunakan.

Informasi yang paling penting untuk anda ketahui adalah:
  • Jenis sumber air, apakah berasal dari sumur bor, sumur gali, penampungan air ?
  • Setelah itu anda perlu mengetahui berapa kedalaman permukaan air sumber air terutama pada saat musim kemarau.

Informasi mengenai kedalaman permukaan air seringkali salah, karena menurut pengalaman kami, yang sering diberikan oleh konsumen adalah kedalaman sumur. Kedalaman sumur tentunya berbeda dengan kedalaman permukaan air. Yang pasti kedalaman sumur harus lebih dalam dari kedalaman permukaan air.

Kedalaman permukaan air adalah jarak dari permukaan air hingga ke pompa air secara vertical. Untuk mengetahui kedalaman permukaan air, biasanya anda tinggal bertanya kepada tukang bor-nya. Biasanya mereka memiliki pengalaman untuk mengetahui berapa kedalaman permukaan air di tempat anda. Bila sumber air yang akan anda gunakan adalah sumber air yang lama, anda dapat mengukur sendiri ketinggian air dengan memasukkan paku yang diikat dengan benang.
Anda harus mengulur dan menarik tali tersebut, hingga pada ketinggian tertentu paku tersebut basah. Pada informasi spesifikasi pompa air, anda dapat membandingkan kedalaman permukaan air dengan informasi daya hisap. Tetapi anda tidak dapat 100% berpatokan dengan informasi daya hisap, karena umumnya standard yang digunakan oleh produsen pompa air adalah kedalaman permukaan air maksimal di mana air dapat terhisap.


Maksimal belum tentu optimal, karena pada daya hisap maksimal, bisa jadi anda hanya mendapatkan air sejumlah 1 liter, dalam waktu 1 jam. Kami kira ini sangat tidak efisien. Oleh karena itu, di sini kami akan berusaha menyampaikan permukaan air yang optimal atau maksimal yang layak digunakan untuk masing-masing jenis pompa air.



Dengan demikian anda memiliki gambaran pompa jenis apa yang tepat. Bila kedalaman permukaan air kurang dari 7 meter, maka anda cukup menggunakan pompa sumur dangkal. Jenis pompa air sumur dangkal di sini dapat berjenis manual atau otomatis, dengan daya listrik 125 watt atau 200 watt.

Pada pompa air sumur dangkal daya listrik yang lebih besar bukan berarti daya hisap semakin dalam, karena pada jenis pompa ini daya hisap optimal hanya hingga kurang lebih 7 meter.

Dengan daya 200 watt, kapasitas air, dalam arti volume air yang dikeluarkan oleh pompa per jam, lebih besar daripada yang 125 watt. Pada informasi spesifikasi pompa air, rata-rata produsen mencantumkan daya hisap 9 meter, tetapi bila kedalaman permukaan air sumber air anda antara 7 hingga 9 meter, kami tidak menyarankan anda menggunakan pompa jenis ini. Perkecualian untuk pompa sumur dangkal, berdasarkan pengalaman kami, pompa sumur dangkal ini sanggup menghisap secara optimal hingga kedalaman 8 meter. Beberapa tukang pompa, juga dapat menyarankan anda untuk menggantung pompa air di dalam sumur (bila sumur berjenis sumur gali), untuk mengejar kedalaman permukaan air, sehingga anda dapat menghemat tanpa harus membeli pompa air tipe yang lebih tinggi dan tentunya lebih mahal. Tetapi anda harus mencermati, apakah kedalaman permukaan air sumur tersebut pada musim hujan dan kemarau berbeda jauh? Karena jangan sampai pada musim hujan, ketinggian permukaan air dapat merendam pompa air anda, yang akhirnya malah merusak pompa air anda.

Seperti pompa air sumur dangkal, daya listrik yang lebih besar bukan berarti daya hisap yang lebih dalam, tetapi daya hisap yang lebih besar memiliki daya dorong yang lebih besar dan kapasitas air yang lebih besar pula. Bila kedalaman permukaan sumber air anda lebih dari 9 meter, maka anda sebaiknya menggunakan pompa air berjenis jet pump. Dengan menggunakan pompa air jenis ini, maka sumur minimal harus memiliki diameter 4?, agar ventury jet dapat masuk ke dalam sumur. Berbeda dengan pompa sumur dangkal dan semi jet pump,pada pompa jenis ini, watt yang lebih besar memiliki daya hisap yang lebih dalam pula.


Untuk kedalaman permukaan air hingga 12 meter, anda dapat menggunakan pompa jet pump berdaya listrik 125 Watt atau 150 Watt. Pompa jet pump berdaya listrik kecil ini, saat ini termasuk yang sulit ditemukan di pasaran.

Pada informasi spesfikasi produk dari produsen pompa jenis ini umumnya disebut memiliki daya hisap hingga 15 meter. Untuk kedalaman permukaan air lebih dari 12 meter ada patokan standar yang umumnya sudah diketahui, yaitu : 15 meter adalah kedalaman maksimal yang optimal untuk pompa jet pump 250 Watt atau 300 Watt, 18 meter untuk yang berdaya 375 Watt, dan 20 meter untuk yang berdaya 500 Watt. Lebih dari patokan tersebut umumnya kapasitas air yang keluar dari pompa air sudah tidak optimal untuk penggunaan yang sederhana sekali pun.

Standard atau patokan di atas dapat dikatakan sama untuk semua merk, sehingga pompa air berdaya sama tetapi berharga lebih mahal, tidak berarti memiliki daya hisap yang lebih baik. Perbedaan harga pada masing-masing merk, lebih pada kualitas dari lilitan motor, yang mempengaruhi panjang pendek umur pompa, kualitas bahan body, komponen motor dan elektronik dan juga layanan purna jualnya. Bila kedalaman permukaan air anda sudah melebih 20 meter, anda sudah sangat disarankan untuk menggunakan pompa air berjenis submersible.



submersible pump

Informasi lainnya adalah hingga ketinggian berapa, air akan disalurkan. Daya dorong juga dipengaruhi oleh berapa kedalaman hisapnya. Makin pendek daya hisap, makin jauh daya dorongnya. Bila menggunakan pompa jet pump atau semi jet dengan daya hisap optimal sesuai dengan standar di atas, sebaiknya anda menggunakan penampungan air yang dekat dengan pompa. Sehingga anda perlu menggunakan 2 pompa, satu pompa untuk menghisap dari sumur, satu pompa lagi untuk menghisap dari penampungan ke penampungan di atas atau untuk langsung di pakai. Kecuali anda menggunakan pompa tersebut hanya untuk keperluan satu lantai dengan 1 hingga 2 titik air saja.


Informasi lain yang perlu diketahui adalah berapa kapasitas daya listrik tempat anda, karena daya listrik pompa pada saat start selalu 2 kali daya listrik normalnya. Sebagai contoh, pompa air sumur dangkal berdaya listrik 125 watt, pada saat start memerlukan daya listrik 250 watt. Bila anda hanya memiliki daya listrik 450 watt, anda tidak dapat menggunakan pompa jet pump atau pompa semi jet pump berdaya 250 Watt ke atas.

Bila anda memiliki daya 900 watt, anda dapat menggunakan jet pump hingga 375 Watt, tetapi mungkin perlu dipertimbangkan untuk meningkatkan daya listrik anda 1300 watt, karena bila digabung dengan perangkat listrik dan elektronik lainnya bisa jadi kurang. Yang perlu diperhatikan bila anda memilih menggunakan pompa jet pump berdaya 500 watt. Karena khusus untuk tipe ini daya listrik yang diperlukan pada saat start adalah 3 kali daya normal, sehingga menjadi 1500 watt.

Oleh karena itu untuk dapat menggunakan pompa ini, kapasitas daya listrik anda minimal sudah berdaya 2200 watt. Ada beberapa merk yang pompanya tetap hidup walaupun daya listrik anda 1300 watt, tetapi umumnya daya hisapnya menjadi jauh berkurang, sehingga kami tetap menyarankan anda memiliki kapasitas daya listrik 2200 watt. Informasi terakhir yang anda butuhkan tentunya adalah budget anda. Karena ini mempengaruhi merk apa yang akan beli. Perlu kami tekankan sekali lagi standard daya hisap di atas, dapat dikatakan sama untuk semua merk, baik itu merk kelas termurah, merk menengah, dan lain-lain, bahkan merk kelas atas. Sehingga memilih merk yang sesuai tergantung dari budget dan juga preferensi merk yang anda miliki.

Semoga informasi ini dapat membantu anda untuk memilih pompa air yang tepat.


- Hallo para pembaca blog pompa industri Distributor Pompa Industri | Penjualan, Perbaikan dan Pemasangan Pompa Industri, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Centrifugal Pump, Artikel submersible, semoga yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Pompa Industri | Bagaimana Memilih Pompa Sumur/Submersible yang tepat? | pompaindustri.co.id
link : Pompa Industri | Bagaimana Memilih Pompa Sumur/Submersible yang tepat? | pompaindustri.co.id

Baca juga


Tips Memilih Pompa Sumur 

Memilih pompa air yang tepat sebenarnya tidak terlalu sulit. Yang penting anda memiliki informasi yang akurat sebelum membeli. Tanpa informasi tersebut bukan anda saja yang bingung, penjual pompa pun akan bingung memilihkan pompa yang tepat untuk anda.

Untuk itu kami akan menjelaskan informasi apa saja yang diperlukan, dan berdasarkan informasi tersebut akan didapat pompa jenis apa saja yang dapat anda gunakan.

Informasi yang paling penting untuk anda ketahui adalah:
  • Jenis sumber air, apakah berasal dari sumur bor, sumur gali, penampungan air ?
  • Setelah itu anda perlu mengetahui berapa kedalaman permukaan air sumber air terutama pada saat musim kemarau.

Informasi mengenai kedalaman permukaan air seringkali salah, karena menurut pengalaman kami, yang sering diberikan oleh konsumen adalah kedalaman sumur. Kedalaman sumur tentunya berbeda dengan kedalaman permukaan air. Yang pasti kedalaman sumur harus lebih dalam dari kedalaman permukaan air.

Kedalaman permukaan air adalah jarak dari permukaan air hingga ke pompa air secara vertical. Untuk mengetahui kedalaman permukaan air, biasanya anda tinggal bertanya kepada tukang bor-nya. Biasanya mereka memiliki pengalaman untuk mengetahui berapa kedalaman permukaan air di tempat anda. Bila sumber air yang akan anda gunakan adalah sumber air yang lama, anda dapat mengukur sendiri ketinggian air dengan memasukkan paku yang diikat dengan benang.
Anda harus mengulur dan menarik tali tersebut, hingga pada ketinggian tertentu paku tersebut basah. Pada informasi spesifikasi pompa air, anda dapat membandingkan kedalaman permukaan air dengan informasi daya hisap. Tetapi anda tidak dapat 100% berpatokan dengan informasi daya hisap, karena umumnya standard yang digunakan oleh produsen pompa air adalah kedalaman permukaan air maksimal di mana air dapat terhisap.


Maksimal belum tentu optimal, karena pada daya hisap maksimal, bisa jadi anda hanya mendapatkan air sejumlah 1 liter, dalam waktu 1 jam. Kami kira ini sangat tidak efisien. Oleh karena itu, di sini kami akan berusaha menyampaikan permukaan air yang optimal atau maksimal yang layak digunakan untuk masing-masing jenis pompa air.



Dengan demikian anda memiliki gambaran pompa jenis apa yang tepat. Bila kedalaman permukaan air kurang dari 7 meter, maka anda cukup menggunakan pompa sumur dangkal. Jenis pompa air sumur dangkal di sini dapat berjenis manual atau otomatis, dengan daya listrik 125 watt atau 200 watt.

Pada pompa air sumur dangkal daya listrik yang lebih besar bukan berarti daya hisap semakin dalam, karena pada jenis pompa ini daya hisap optimal hanya hingga kurang lebih 7 meter.

Dengan daya 200 watt, kapasitas air, dalam arti volume air yang dikeluarkan oleh pompa per jam, lebih besar daripada yang 125 watt. Pada informasi spesifikasi pompa air, rata-rata produsen mencantumkan daya hisap 9 meter, tetapi bila kedalaman permukaan air sumber air anda antara 7 hingga 9 meter, kami tidak menyarankan anda menggunakan pompa jenis ini. Perkecualian untuk pompa sumur dangkal, berdasarkan pengalaman kami, pompa sumur dangkal ini sanggup menghisap secara optimal hingga kedalaman 8 meter. Beberapa tukang pompa, juga dapat menyarankan anda untuk menggantung pompa air di dalam sumur (bila sumur berjenis sumur gali), untuk mengejar kedalaman permukaan air, sehingga anda dapat menghemat tanpa harus membeli pompa air tipe yang lebih tinggi dan tentunya lebih mahal. Tetapi anda harus mencermati, apakah kedalaman permukaan air sumur tersebut pada musim hujan dan kemarau berbeda jauh? Karena jangan sampai pada musim hujan, ketinggian permukaan air dapat merendam pompa air anda, yang akhirnya malah merusak pompa air anda.

Seperti pompa air sumur dangkal, daya listrik yang lebih besar bukan berarti daya hisap yang lebih dalam, tetapi daya hisap yang lebih besar memiliki daya dorong yang lebih besar dan kapasitas air yang lebih besar pula. Bila kedalaman permukaan sumber air anda lebih dari 9 meter, maka anda sebaiknya menggunakan pompa air berjenis jet pump. Dengan menggunakan pompa air jenis ini, maka sumur minimal harus memiliki diameter 4?, agar ventury jet dapat masuk ke dalam sumur. Berbeda dengan pompa sumur dangkal dan semi jet pump,pada pompa jenis ini, watt yang lebih besar memiliki daya hisap yang lebih dalam pula.


Untuk kedalaman permukaan air hingga 12 meter, anda dapat menggunakan pompa jet pump berdaya listrik 125 Watt atau 150 Watt. Pompa jet pump berdaya listrik kecil ini, saat ini termasuk yang sulit ditemukan di pasaran.

Pada informasi spesfikasi produk dari produsen pompa jenis ini umumnya disebut memiliki daya hisap hingga 15 meter. Untuk kedalaman permukaan air lebih dari 12 meter ada patokan standar yang umumnya sudah diketahui, yaitu : 15 meter adalah kedalaman maksimal yang optimal untuk pompa jet pump 250 Watt atau 300 Watt, 18 meter untuk yang berdaya 375 Watt, dan 20 meter untuk yang berdaya 500 Watt. Lebih dari patokan tersebut umumnya kapasitas air yang keluar dari pompa air sudah tidak optimal untuk penggunaan yang sederhana sekali pun.

Standard atau patokan di atas dapat dikatakan sama untuk semua merk, sehingga pompa air berdaya sama tetapi berharga lebih mahal, tidak berarti memiliki daya hisap yang lebih baik. Perbedaan harga pada masing-masing merk, lebih pada kualitas dari lilitan motor, yang mempengaruhi panjang pendek umur pompa, kualitas bahan body, komponen motor dan elektronik dan juga layanan purna jualnya. Bila kedalaman permukaan air anda sudah melebih 20 meter, anda sudah sangat disarankan untuk menggunakan pompa air berjenis submersible.



submersible pump

Informasi lainnya adalah hingga ketinggian berapa, air akan disalurkan. Daya dorong juga dipengaruhi oleh berapa kedalaman hisapnya. Makin pendek daya hisap, makin jauh daya dorongnya. Bila menggunakan pompa jet pump atau semi jet dengan daya hisap optimal sesuai dengan standar di atas, sebaiknya anda menggunakan penampungan air yang dekat dengan pompa. Sehingga anda perlu menggunakan 2 pompa, satu pompa untuk menghisap dari sumur, satu pompa lagi untuk menghisap dari penampungan ke penampungan di atas atau untuk langsung di pakai. Kecuali anda menggunakan pompa tersebut hanya untuk keperluan satu lantai dengan 1 hingga 2 titik air saja.


Informasi lain yang perlu diketahui adalah berapa kapasitas daya listrik tempat anda, karena daya listrik pompa pada saat start selalu 2 kali daya listrik normalnya. Sebagai contoh, pompa air sumur dangkal berdaya listrik 125 watt, pada saat start memerlukan daya listrik 250 watt. Bila anda hanya memiliki daya listrik 450 watt, anda tidak dapat menggunakan pompa jet pump atau pompa semi jet pump berdaya 250 Watt ke atas.

Bila anda memiliki daya 900 watt, anda dapat menggunakan jet pump hingga 375 Watt, tetapi mungkin perlu dipertimbangkan untuk meningkatkan daya listrik anda 1300 watt, karena bila digabung dengan perangkat listrik dan elektronik lainnya bisa jadi kurang. Yang perlu diperhatikan bila anda memilih menggunakan pompa jet pump berdaya 500 watt. Karena khusus untuk tipe ini daya listrik yang diperlukan pada saat start adalah 3 kali daya normal, sehingga menjadi 1500 watt.

Oleh karena itu untuk dapat menggunakan pompa ini, kapasitas daya listrik anda minimal sudah berdaya 2200 watt. Ada beberapa merk yang pompanya tetap hidup walaupun daya listrik anda 1300 watt, tetapi umumnya daya hisapnya menjadi jauh berkurang, sehingga kami tetap menyarankan anda memiliki kapasitas daya listrik 2200 watt. Informasi terakhir yang anda butuhkan tentunya adalah budget anda. Karena ini mempengaruhi merk apa yang akan beli. Perlu kami tekankan sekali lagi standard daya hisap di atas, dapat dikatakan sama untuk semua merk, baik itu merk kelas termurah, merk menengah, dan lain-lain, bahkan merk kelas atas. Sehingga memilih merk yang sesuai tergantung dari budget dan juga preferensi merk yang anda miliki.

Semoga informasi ini dapat membantu anda untuk memilih pompa air yang tepat.


Senin, 19 Januari 2015

Pompa Industri | Masalah Dasar pada Pompa Industri dan Basic Maintenance pada Pompa EBARA | pompaindustri.co.id

Centering Pompa EBARA
Permasalahan dasar pompa dapat diselidiki sejak permulaan, yaitu ketika pompa di-install. Ketika melakukan alignment pompa dengan motor listrik (jenis kopling), proses ini harus dilakukan secara tepat dan presisi. Agar alignment berjalan dengan baik dan tepat, proses alignment yang mutakhir saat ini dilakukan dengan aplikasi laser. Proses alignment yang tidak tepat atau alignment dengan manual dapat berakibat vibrasi yang berpotensi mengakibatkan failure pada komponen yang men-support penyatuan pompa dan motor listrik. Alignment secara manual tidak dapat mendeteksi low frequency vibration yang berpotensi kerusakan pada sistem pemompaan. Vibrasi inilah yang mengakibatkan bearing yang pecah atau mechanical seal yang bocor pada pompa. Umur maintenance yang normalnya dilakukan selama sekitar setahun pada bearing dan mechanical seal dapat menjadi lebih pendek sekitar beberapa bulan saja jika proses alignment tidak tepat atau karena alignment dilakukan secara manual. Untuk pendeteksian vibrasi pada pompa, vibrasi dapat diukur dengan vibration data collector, alat yang mendeteksi dan mengukur vibrasi pompa pada berbagai frekuensi.

Permasalahan dasar pompa lainnya, misalkan jika alignment sudah dilakukan dengan tepat atau benar, adalah permasalahan yang sifatnya operasional. Permasalahan operasional adalah dimana ketika ada gangguan pada fluida yang mengakibatkan penyimpangan properties-nya sehingga berada di luar spesifikasi pompa. Gangguan ini contohnya adalah perubahan viskositas fluida atau perubahan temperatur fluida. Pada permasalahan operasional ini, engineer wajib melakukan inspeksi atau pengawasan terhadap performa pompa dengan meninjaunya langsung di lapangan atau melihat data log-nya jika ada. Pengawasan atau inspeksi juga dapat memberikan pengetahuan bagi engineer agar dapat melakukan planned maintenance pada pompa ke depannya. 



Secara umum, jika terjadi permasalahan pada pompa, komponen yang bermasalah pada awalnya adalah mechanical seal atau bearing. Maintenance yang harus dilakukan adalah dengan mengganti komponen tersebut. Jika maintenance komponen tersebut dilakukan terlalu cepat dapat diduga bahwa alignment pompa ketika di-install tidak berjalan dengan tepat. Keterlambatan penggantian bearing dapat berpotensi merusak shaft pompa sedangkan keterlambatan penggantian mechanical seal dapat mengakibatkan kebocoran.
Pada situasi terbalik, jika kita mendapati mechanical seal atau bearing rusak dan harus diganti, faktor penyebab lainnya adalah kavitasi. Peristiwa ini terjadi jika memang design pompa sesuai dengan properties fluida disebabkan oleh permasalahan spesifikasi head pompa yang menurun atau head statik yang meningkat. Spesifikasi head pompa dapat menurun akibat umur pompa yang sudah tua sedangkan head statik dapat meingkat jika level fluida pada suction pompa tidak dikontrol. Kavitasi adalah pembentukan gelembung yang terdapat di dalam pompa. Gelembung terbentuk akibat tekanan statik pompa lebih rendah dibanding tekanan uap fluida pada temperatur tersebut. Efek kavitasi dapat berakibat pompa terbakar karena semakin meningkatnya head statik sebagai tahanan sistem maka debit akan berkurang dan dapat turun hingga nol. Debit nol pada pompa ini yang mengakibatkan pompa terbakar. Untuk mengatasi kavitasi ini, aspek design yang harus diperhatikan adalah nilai NPSH harus lebih tinggi dibandingkan dengan nilai NPSH yang diperlukan untuk menghindari kavitasi (NPSH required)
- Hallo para pembaca blog pompa industri Distributor Pompa Industri | Penjualan, Perbaikan dan Pemasangan Pompa Industri, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Centrifugal Pump, Artikel Magnet, Artikel Self Priming Pump, semoga yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Pompa Industri | Masalah Dasar pada Pompa Industri dan Basic Maintenance pada Pompa EBARA | pompaindustri.co.id
link : Pompa Industri | Masalah Dasar pada Pompa Industri dan Basic Maintenance pada Pompa EBARA | pompaindustri.co.id

Baca juga


Centering Pompa EBARA
Permasalahan dasar pompa dapat diselidiki sejak permulaan, yaitu ketika pompa di-install. Ketika melakukan alignment pompa dengan motor listrik (jenis kopling), proses ini harus dilakukan secara tepat dan presisi. Agar alignment berjalan dengan baik dan tepat, proses alignment yang mutakhir saat ini dilakukan dengan aplikasi laser. Proses alignment yang tidak tepat atau alignment dengan manual dapat berakibat vibrasi yang berpotensi mengakibatkan failure pada komponen yang men-support penyatuan pompa dan motor listrik. Alignment secara manual tidak dapat mendeteksi low frequency vibration yang berpotensi kerusakan pada sistem pemompaan. Vibrasi inilah yang mengakibatkan bearing yang pecah atau mechanical seal yang bocor pada pompa. Umur maintenance yang normalnya dilakukan selama sekitar setahun pada bearing dan mechanical seal dapat menjadi lebih pendek sekitar beberapa bulan saja jika proses alignment tidak tepat atau karena alignment dilakukan secara manual. Untuk pendeteksian vibrasi pada pompa, vibrasi dapat diukur dengan vibration data collector, alat yang mendeteksi dan mengukur vibrasi pompa pada berbagai frekuensi.

Permasalahan dasar pompa lainnya, misalkan jika alignment sudah dilakukan dengan tepat atau benar, adalah permasalahan yang sifatnya operasional. Permasalahan operasional adalah dimana ketika ada gangguan pada fluida yang mengakibatkan penyimpangan properties-nya sehingga berada di luar spesifikasi pompa. Gangguan ini contohnya adalah perubahan viskositas fluida atau perubahan temperatur fluida. Pada permasalahan operasional ini, engineer wajib melakukan inspeksi atau pengawasan terhadap performa pompa dengan meninjaunya langsung di lapangan atau melihat data log-nya jika ada. Pengawasan atau inspeksi juga dapat memberikan pengetahuan bagi engineer agar dapat melakukan planned maintenance pada pompa ke depannya. 



Secara umum, jika terjadi permasalahan pada pompa, komponen yang bermasalah pada awalnya adalah mechanical seal atau bearing. Maintenance yang harus dilakukan adalah dengan mengganti komponen tersebut. Jika maintenance komponen tersebut dilakukan terlalu cepat dapat diduga bahwa alignment pompa ketika di-install tidak berjalan dengan tepat. Keterlambatan penggantian bearing dapat berpotensi merusak shaft pompa sedangkan keterlambatan penggantian mechanical seal dapat mengakibatkan kebocoran.
Pada situasi terbalik, jika kita mendapati mechanical seal atau bearing rusak dan harus diganti, faktor penyebab lainnya adalah kavitasi. Peristiwa ini terjadi jika memang design pompa sesuai dengan properties fluida disebabkan oleh permasalahan spesifikasi head pompa yang menurun atau head statik yang meningkat. Spesifikasi head pompa dapat menurun akibat umur pompa yang sudah tua sedangkan head statik dapat meingkat jika level fluida pada suction pompa tidak dikontrol. Kavitasi adalah pembentukan gelembung yang terdapat di dalam pompa. Gelembung terbentuk akibat tekanan statik pompa lebih rendah dibanding tekanan uap fluida pada temperatur tersebut. Efek kavitasi dapat berakibat pompa terbakar karena semakin meningkatnya head statik sebagai tahanan sistem maka debit akan berkurang dan dapat turun hingga nol. Debit nol pada pompa ini yang mengakibatkan pompa terbakar. Untuk mengatasi kavitasi ini, aspek design yang harus diperhatikan adalah nilai NPSH harus lebih tinggi dibandingkan dengan nilai NPSH yang diperlukan untuk menghindari kavitasi (NPSH required)

Minggu, 18 Januari 2015

Pompa Industri | Pencegahan Kavitasi Pada Pompa EBARA | pompaindustri.co.id



impeller pompa
Akibat Kavitasi Pada Impeller Pompa EBARA
Untuk menghindari kavitasi pada pompa sentrifugal Khususnya pompa EBARA , tekanan fluida pada semua titik dalam pompa harus dipertahankan diatas tekanan jenuh. Jumlah yang digunakan untuk menentukan  supaya  tekanan zat cair yang dipompa mampu mengindari kavitasi adalah tinggi tekan hisap dikenal dengan NPSH (Net Positive Suction Head).



NPSH yang tersedia (NPSHa) adalah perbedaan antara tekanan hisap pompa dengan tekanan jenuh ketika zat cair dipompa.
NPSH yang dibutuhkan (NPSHr) adalah NPSH minimum untuk menghindari kavitasi
Kondisi yang harus ada untuk menghindari kavitasi adalah bahwa NPSH yang tersedia harus lebih besar atau sama dengan NPSH yang dibutuhkan, secara matematis dapat dititunjukan sebagai berikut:
NPSHa = NPSHr
Rumus untuk NPSHa adalah sebagai berikut
NPSHa = P hisap  P jenuh
Ketika pompa sentrifugal menghisap dari tangki ataupaun penampungan yang lain, tekanan pada saat hisap  dalah jumlah dari tekanan absolute pada permukaan zat cair yang ada ditanki ditambah tekanan sehubungan dengan perbedaan elevasi antara permukaan zat cair dengan hisapan pompa dikurangi kehilangan head yaitu gesekan pada saluran hisap dari tanki ke pompa.



NPSHA = Pa + Pst - hf - Psat
Dimana:
NPSHA                        =   Tinggi tekan hisap yang tersedia
Pa                                          =   Tekanan absolute pada permukaan zat cair
Pst                                        =  Tekanan akibat perbedaan antara permukaan zat cair dengan hisapan pompa
hf                                           =  Kehilangan head pada pipa hisap
Psat                                      = Tekanan jenuh ketika zat cair dipompakan

Mencegah Kavitasi
Jika pompa sentrifugal dalam kondisi kavitasi, beberapa perubahan dalam desain sistem  atau pengoperasian mungkin diperlukan untuk menambah NPSHA  diatas NPSHR dan menghentikan kavitasi. Salah satu metode untuk menambah NPSHA adalah menambah tekanan pada hisapan pompa. Sebagai contoh jika pompa menghisapa dari tanki tertutup, selain itu bisa meninggikan level zat cair didalam tanki atau menambah tekanan pada daerah diatas zat cair untuk menambah tekanan hisap. Cara lain yang mungkin untuk menambah NPSHAdengan mengurangi temperatur zat cair yang dipompakan.Pengurangan temperatur zat cair yang dipompakan mengurangi tekanan jenuh yang akibatnya menikan NPSHA. Mengulang modul sebelumnya  pada perubah panas yang mana uap kondensor biasanya didinginkan lebih rendah dari temperatur jenuh, hal ini disebut penekanan kondensator, untuk mencegah kavitasi pada pompa kondensator.

Jika kehilangan head pada pipa hisap pompa dapat dikurangi, NPSHAakan ditingkatkan. Banyak cara untuk mengurangi kehilangan head termasuk menambah diameter piapa, mengurangi jumlah elbow, katup dan fiting pada pipa, mengurangi panjang pipa.
Hal yang mungkin untuk mengehilangkan kavitasi adalah dengan mengurangi NPSHR untuk pompa. NPSHR yang diberikan pompa tidak selalu sama pada semua kondisi, tetapi tergantung faktor yang pasti. NPSHR dari pompa meningkat signifikan  ketika jumlah aliran meningkat. Oleh karena itu, pengurangan jumlah aliran  yang melalui pompa dengan pengecilan katup buang akan mengurangi NPSHR. NPSHR juga tergantung pada kecepatan pompa. Semakin cepat impeler pompa berputar  maka semakin besar NPSHR. Karena itu kecepatan sebagai sebuah variable dikurangi, NPSHR  pompa akan berkurang. Bagaimanapun, selama jumlah aliran pompa adalah sering didikte oleh kebutuhan sistem dimana pompa dihubungkan, hanya penyetelen terbatas yang dapat dilakukan tanpa menambah paralel pompa, jika ada.
Tinggi tekan hisap yang dibutuhkan untuk mencegah kavitasi  adalah ditentukan melelui uji coba oleh perusahaan pompa dan tergantung berepa faktor termasuk tipe masuk ke impeler, desain impeler, jumlah aliran pompa, kecepatan putar impeler, dan jenis zat cair yang dipompakan. Pabrikan biasanya memberikan  kurva NPSHRketika fungsi aliran pompa digunakan untuk zat cair yang khusus (biasanya air), di buku manual pompa.

Kurva Karakteristik Pompa Sentrifugal
Untuk mempertahankan pompa beroperasi pada kecepatan konstan, jumlah aliran yang melalui pompa tergantung pada perbedaan tekanan atau head yang dihasilkan oleh pompa. Head terendah, maka jumlah aliran tertinggi. Buku manual untuk spesifikasi pompa dinamakan kurva karakteristik pompa. Setelah pompa dipasang di sistem biasanya dicoba untuk memastikan bahwa jumlah aliran dan head pompa sesaui dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Tipe kurva karakteristik sebuah pompa sentrifugal ditunjukan pada gambar 11. Ada beberapa hal yang terkait dengan kurva karakteristik pompa yang harus ditentukan.
Shut off head  adalah maksimum head yang dapat dihasilkan oleh pengoperasian pompa sentrifugal pada kecepatan tertentu.
Pompa run out adalah aliran maksimum yang dapat dihasilkan oleh pompa sentrifugal tanpa merusak pompa. Pompa sentrifugal dirancang dan dioperasikan terhindar dari kondisi pompa runout  atau pengoperasian shut off head. Tambahan informasi mungkin ditemukan didalam handbook pada bab thermodinamika, transfer panas, dan aliran fluida.

Perlindungan Terhadap Pompa Sentrifugal
Pompa sentrifugal kehilangan head ketika pompa itu dioperasikan tanpa ada aliran yang melewatinya, sebagai contoh dengan katup buang yang tertutup, atau dilawan dengan check  valve.Jika katup buang tertutup dan tidak ada saluran kecil aliranpun  yang disediakan pada pompa, impeler akan mengaduk volme air  yang sama ketika berputar didalam rumah pompa. Ini akan meningkatkan temperatur zat cair (akibat gesekan) didalam rumah pompa pada titik dimana akan timbul uap air. Uap air dapat menimbulkan terhentinya aliran pendingin paking pompa, bearing, penyebab keausan dan panas. Jika pompa beroperasi pada jumlah yang kurang dengan waktu yang lama, pompa akan rusak. Ketika pompa dipasang dalam sebuah sistem seperti yang mungkin mengalami shut off head secara berkala, pompa ini memerlukan beberapa hal untuk perlindungan pompa. Salah satu cara untuk melindungi pompa beroperasi tanpa ada head  adalah menyediakan jalur ulang  dari saluran buang pompa yang mengalir dari katup buang, yang kembali untuk mensuplai pompa. Saluran sirkulasi ulang ini harus diukur untuk memberikan jumlah aliran yang cukup pada pompa untuk mencegah kelebihan panas dan kerusakan pompa. Proteksi mungkin juga dilakukan dengan menggunakan sebuah kontrol aliran otomatis. Pompa sentrifugal harus juga diproteksi dari aliran maksimal. Aliran maksimal dapat menyebabkan kavitasi dan juga kelebihan panas pada motor pompa akibat kelebihan arus. Salah satu cara untuk memastikannya adalah selalu ada hambatan aliran pada saluran buang pompa untuk mencegah kelebihan aliran yang melalui pompa, dengan memasang katup throttle atau orifice pada setelah saluran buang. Rancangan sistem pemipaan yang baik sangat penting untuk mencegah pompa mengalir secara maksimal.

Gas Terjebak
Gas  terjebak dari pompa sentrifugal adalah kondisi  dimana rumah pompa terisi dengan gas atau  uap air pada titik dimana impeller tidak cukup lama bertemu dengan fluida yang cukup terhadap fungsinya secara benar. Impeler memutar gelembung gas, tetapi tidak dapat mendorong fluida melalui pompa. Ini dapat membuat masalah pendinginan untuk paking pompa dan bearing. Pompa sentrifugal didesain  sehingga rumah pompanya penuh terisi dengan zat cairselama pompa beroperasi. Banyak pompa sentrifugal tetap dapat beroperasi ketika sejumlah kecil  gas yang terus bertambah  didalam rumah pompa, tetapi sistem pompa mengandung larutan gas yang tidak dirancang bisa melakukan ventilasi dengan sendirinya, harus dilakukan pengeluaran secara manual untuk memastikan gas tidak mengembang dalam rumah pompa.

Priming Pompa Sentrifugal
Banyak pompa sentrifugal yang tidak dapat melakukan priming sendiri. Dengan kata lain, rumah pompa harus diisi denganzat cair sebelum pompa dihidupkan, atau pompa tidak akan menjalankan fungsinya. Jika rumah pompa kemasukan dengan uap atau gas, impeller menjadi mengikat gas  dan tidak mampu memompakan. Untuk memastikan pompa tetap terpriming dan tidak ada gas terjebak, banyak pompa sentrifugal diletakan dibawah level sumber dimana pompa menghisap dengan sendirinya. Efek yang sama dapat didapatkan dengan memberikan zat cair dibawah tekanan yang disuplaikan dengan pompa lain yang diletakan pada saluran hisap.

- Hallo para pembaca blog pompa industri Distributor Pompa Industri | Penjualan, Perbaikan dan Pemasangan Pompa Industri, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Centrifugal Pump, Artikel Diaphragm, Artikel Magnet, semoga yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Pompa Industri | Pencegahan Kavitasi Pada Pompa EBARA | pompaindustri.co.id
link : Pompa Industri | Pencegahan Kavitasi Pada Pompa EBARA | pompaindustri.co.id

Baca juga




impeller pompa
Akibat Kavitasi Pada Impeller Pompa EBARA
Untuk menghindari kavitasi pada pompa sentrifugal Khususnya pompa EBARA , tekanan fluida pada semua titik dalam pompa harus dipertahankan diatas tekanan jenuh. Jumlah yang digunakan untuk menentukan  supaya  tekanan zat cair yang dipompa mampu mengindari kavitasi adalah tinggi tekan hisap dikenal dengan NPSH (Net Positive Suction Head).



NPSH yang tersedia (NPSHa) adalah perbedaan antara tekanan hisap pompa dengan tekanan jenuh ketika zat cair dipompa.
NPSH yang dibutuhkan (NPSHr) adalah NPSH minimum untuk menghindari kavitasi
Kondisi yang harus ada untuk menghindari kavitasi adalah bahwa NPSH yang tersedia harus lebih besar atau sama dengan NPSH yang dibutuhkan, secara matematis dapat dititunjukan sebagai berikut:
NPSHa = NPSHr
Rumus untuk NPSHa adalah sebagai berikut
NPSHa = P hisap  P jenuh
Ketika pompa sentrifugal menghisap dari tangki ataupaun penampungan yang lain, tekanan pada saat hisap  dalah jumlah dari tekanan absolute pada permukaan zat cair yang ada ditanki ditambah tekanan sehubungan dengan perbedaan elevasi antara permukaan zat cair dengan hisapan pompa dikurangi kehilangan head yaitu gesekan pada saluran hisap dari tanki ke pompa.



NPSHA = Pa + Pst - hf - Psat
Dimana:
NPSHA                        =   Tinggi tekan hisap yang tersedia
Pa                                          =   Tekanan absolute pada permukaan zat cair
Pst                                        =  Tekanan akibat perbedaan antara permukaan zat cair dengan hisapan pompa
hf                                           =  Kehilangan head pada pipa hisap
Psat                                      = Tekanan jenuh ketika zat cair dipompakan

Mencegah Kavitasi
Jika pompa sentrifugal dalam kondisi kavitasi, beberapa perubahan dalam desain sistem  atau pengoperasian mungkin diperlukan untuk menambah NPSHA  diatas NPSHR dan menghentikan kavitasi. Salah satu metode untuk menambah NPSHA adalah menambah tekanan pada hisapan pompa. Sebagai contoh jika pompa menghisapa dari tanki tertutup, selain itu bisa meninggikan level zat cair didalam tanki atau menambah tekanan pada daerah diatas zat cair untuk menambah tekanan hisap. Cara lain yang mungkin untuk menambah NPSHAdengan mengurangi temperatur zat cair yang dipompakan.Pengurangan temperatur zat cair yang dipompakan mengurangi tekanan jenuh yang akibatnya menikan NPSHA. Mengulang modul sebelumnya  pada perubah panas yang mana uap kondensor biasanya didinginkan lebih rendah dari temperatur jenuh, hal ini disebut penekanan kondensator, untuk mencegah kavitasi pada pompa kondensator.

Jika kehilangan head pada pipa hisap pompa dapat dikurangi, NPSHAakan ditingkatkan. Banyak cara untuk mengurangi kehilangan head termasuk menambah diameter piapa, mengurangi jumlah elbow, katup dan fiting pada pipa, mengurangi panjang pipa.
Hal yang mungkin untuk mengehilangkan kavitasi adalah dengan mengurangi NPSHR untuk pompa. NPSHR yang diberikan pompa tidak selalu sama pada semua kondisi, tetapi tergantung faktor yang pasti. NPSHR dari pompa meningkat signifikan  ketika jumlah aliran meningkat. Oleh karena itu, pengurangan jumlah aliran  yang melalui pompa dengan pengecilan katup buang akan mengurangi NPSHR. NPSHR juga tergantung pada kecepatan pompa. Semakin cepat impeler pompa berputar  maka semakin besar NPSHR. Karena itu kecepatan sebagai sebuah variable dikurangi, NPSHR  pompa akan berkurang. Bagaimanapun, selama jumlah aliran pompa adalah sering didikte oleh kebutuhan sistem dimana pompa dihubungkan, hanya penyetelen terbatas yang dapat dilakukan tanpa menambah paralel pompa, jika ada.
Tinggi tekan hisap yang dibutuhkan untuk mencegah kavitasi  adalah ditentukan melelui uji coba oleh perusahaan pompa dan tergantung berepa faktor termasuk tipe masuk ke impeler, desain impeler, jumlah aliran pompa, kecepatan putar impeler, dan jenis zat cair yang dipompakan. Pabrikan biasanya memberikan  kurva NPSHRketika fungsi aliran pompa digunakan untuk zat cair yang khusus (biasanya air), di buku manual pompa.

Kurva Karakteristik Pompa Sentrifugal
Untuk mempertahankan pompa beroperasi pada kecepatan konstan, jumlah aliran yang melalui pompa tergantung pada perbedaan tekanan atau head yang dihasilkan oleh pompa. Head terendah, maka jumlah aliran tertinggi. Buku manual untuk spesifikasi pompa dinamakan kurva karakteristik pompa. Setelah pompa dipasang di sistem biasanya dicoba untuk memastikan bahwa jumlah aliran dan head pompa sesaui dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Tipe kurva karakteristik sebuah pompa sentrifugal ditunjukan pada gambar 11. Ada beberapa hal yang terkait dengan kurva karakteristik pompa yang harus ditentukan.
Shut off head  adalah maksimum head yang dapat dihasilkan oleh pengoperasian pompa sentrifugal pada kecepatan tertentu.
Pompa run out adalah aliran maksimum yang dapat dihasilkan oleh pompa sentrifugal tanpa merusak pompa. Pompa sentrifugal dirancang dan dioperasikan terhindar dari kondisi pompa runout  atau pengoperasian shut off head. Tambahan informasi mungkin ditemukan didalam handbook pada bab thermodinamika, transfer panas, dan aliran fluida.

Perlindungan Terhadap Pompa Sentrifugal
Pompa sentrifugal kehilangan head ketika pompa itu dioperasikan tanpa ada aliran yang melewatinya, sebagai contoh dengan katup buang yang tertutup, atau dilawan dengan check  valve.Jika katup buang tertutup dan tidak ada saluran kecil aliranpun  yang disediakan pada pompa, impeler akan mengaduk volme air  yang sama ketika berputar didalam rumah pompa. Ini akan meningkatkan temperatur zat cair (akibat gesekan) didalam rumah pompa pada titik dimana akan timbul uap air. Uap air dapat menimbulkan terhentinya aliran pendingin paking pompa, bearing, penyebab keausan dan panas. Jika pompa beroperasi pada jumlah yang kurang dengan waktu yang lama, pompa akan rusak. Ketika pompa dipasang dalam sebuah sistem seperti yang mungkin mengalami shut off head secara berkala, pompa ini memerlukan beberapa hal untuk perlindungan pompa. Salah satu cara untuk melindungi pompa beroperasi tanpa ada head  adalah menyediakan jalur ulang  dari saluran buang pompa yang mengalir dari katup buang, yang kembali untuk mensuplai pompa. Saluran sirkulasi ulang ini harus diukur untuk memberikan jumlah aliran yang cukup pada pompa untuk mencegah kelebihan panas dan kerusakan pompa. Proteksi mungkin juga dilakukan dengan menggunakan sebuah kontrol aliran otomatis. Pompa sentrifugal harus juga diproteksi dari aliran maksimal. Aliran maksimal dapat menyebabkan kavitasi dan juga kelebihan panas pada motor pompa akibat kelebihan arus. Salah satu cara untuk memastikannya adalah selalu ada hambatan aliran pada saluran buang pompa untuk mencegah kelebihan aliran yang melalui pompa, dengan memasang katup throttle atau orifice pada setelah saluran buang. Rancangan sistem pemipaan yang baik sangat penting untuk mencegah pompa mengalir secara maksimal.

Gas Terjebak
Gas  terjebak dari pompa sentrifugal adalah kondisi  dimana rumah pompa terisi dengan gas atau  uap air pada titik dimana impeller tidak cukup lama bertemu dengan fluida yang cukup terhadap fungsinya secara benar. Impeler memutar gelembung gas, tetapi tidak dapat mendorong fluida melalui pompa. Ini dapat membuat masalah pendinginan untuk paking pompa dan bearing. Pompa sentrifugal didesain  sehingga rumah pompanya penuh terisi dengan zat cairselama pompa beroperasi. Banyak pompa sentrifugal tetap dapat beroperasi ketika sejumlah kecil  gas yang terus bertambah  didalam rumah pompa, tetapi sistem pompa mengandung larutan gas yang tidak dirancang bisa melakukan ventilasi dengan sendirinya, harus dilakukan pengeluaran secara manual untuk memastikan gas tidak mengembang dalam rumah pompa.

Priming Pompa Sentrifugal
Banyak pompa sentrifugal yang tidak dapat melakukan priming sendiri. Dengan kata lain, rumah pompa harus diisi denganzat cair sebelum pompa dihidupkan, atau pompa tidak akan menjalankan fungsinya. Jika rumah pompa kemasukan dengan uap atau gas, impeller menjadi mengikat gas  dan tidak mampu memompakan. Untuk memastikan pompa tetap terpriming dan tidak ada gas terjebak, banyak pompa sentrifugal diletakan dibawah level sumber dimana pompa menghisap dengan sendirinya. Efek yang sama dapat didapatkan dengan memberikan zat cair dibawah tekanan yang disuplaikan dengan pompa lain yang diletakan pada saluran hisap.