Pompa Industri PT. Terada Engineering Indonesia

Workshop : Kawasan Pergudangan Pos 88 Jl. Raya Pasar Kemis Km 3,5 Gelam Jaya Tangerang .

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Rabu, 14 Januari 2015

Pompa Industri | Type impeller pompa dan penggunaannya pada pompa EBARA | pompaindustri.co.id

Berikut adalah jenis-jenis impeller yang digunakan pada pompa ebara.

1. RADIAL IMPELLER

Untuk membantu bentuk sudu-sudu tersebut maka pada setiap radial impeller dilengkapi dengan cover plate pada bagian belakang dan juga kadang-kadang pada bagian depannnya. Cover plate ini juga secara otomatis menimbulkan kerugian akibat gesekan dengan cairan. Untuk memperbaiki dalam hal ini meningkatkan efesiensi atau menurunkan nilai NSPH, impeller harus dibuat beberapa sudu.

Kadang-kadang bentuk radial impeller harus dibuat sedemikian rupa dengan sedikit mungkin jumlah sudunya agar tidak merintangi aliran cairan pada impeller penggunaan khusus seperti untuk memompakan cairan bubur kertas, lumpur, atau cairan yang mengandung benda-benda padat. Untuk mengatasi hal ini, maka dibuat radial impeller yang mempunyai sudu satu, dua, tiga buah saja. Impeller jenis ini juga di sebut impeller saluran (channel impeller).

II.1. Bentuk radial impeller tertutup dan penggunaannya

* Radial impeller dengan sudu dilengkungkan satu kali


Gambar 1. tampak depan dengan menghilangkan cover plate
Penggunaannya : Untuk air bersih dan sedikit kotor


* Radial impeller dengan sudu dilengkungkan dua kali

Gambar 2. Tampak dari depan menghilangkan cover plate
Penggunaannya : Untuk air bersih dan sedikit kotor


pompa ebara yang menggunakan impeller type radial

gambar disamping adalah gambar pompa EBARA type SQPB, dimana pompa tersebut menggunakan impeller type radial.pemakaian pompa SQPB ini untuk Pertanian maupun irigasi







2. MIXED FLOW IMPELLER

Type impleller ini dapat dikatakan sama dengan radial impeller hanya berbeda pada arah alirannya saja. Biasanya impeller ini dipergunakan untuk memompakan cairan dengan kapasitas besar dengan total head yang relatif rendah dibandingkan dengan radial impeller tapi lebih tinggi dari axial impeller. Impeller ini dapat berbentuk terbuka dan tertutup.

* Mixed flow impeller tertutup

Gambar 1. tampak dari depan dengan menghilangkan cover plate
Penggunaanya : ntuk air bersih dan sedikit kotor

* Mixed flow impeller terbuka

Gambar 2. Penggunaannya : Untuk air bersih dan sedikit kotor


pompa ebara yang menggunakan impeller type mixed flow

gambar disamping adalah gambar pompa EBARA type SZ, dimana pompa tersebut menggunakan impeller type mixed flow .pemakaian pompa SQPB ini untuk:

1. Irigation
2. Industrial Use
3. Drainage
4. Shrimp Ponds
5. Flooding











3. AXIAL FLOW IMPELLER / PROPELLER

Axial flow impeller disebut juga propeller dimana dapat dipasang secara tetap atau dapat diubah-ubah ketika pompa dibuka maupun diubah-ubah pada saat pompa tersebut dioperasikan. Pompa dengan impeller ini digunakan untuk memompa cairan dengan kapasitas yang besar tetapi total head yang dicapai relatif rendah. Contoh penggunaan pompa axial impeller ini adalah untuk pompa penanggulangan banjir, pompa irigasi, pompa air pendingin pembangkit tenaga listrik dan lain-lain.

* Axial flow impeller tetap

Gambar 1. Penggunaannya : Untuk air bersih dan air kotor

* Axial flow impeller yang dapat diubah-ubah pada saat pompa dibuka
* Axial flow impeller yang dapat diubah-ubah pada saat pompa beroperasi


type pompa ebara yang menggunakan axial flow impeller
gambar disamping adalah gambar pompa EBARA type SZ, dimana pompa tersebut menggunakan impeller type mixed flow .pemakaian pompa SQPB ini untuk:
1. Water suplay
2. Hot and Cold water circulation
3. Air Conditioning
4. Irrigation
5. Industrial Use













4. SPESIAL IMPELLER

Selain impeller-impeller yang telah di sebutkan diatas ada juga impeller denga type-type khusus.

4.a Non clogging impeller dengan free floe / vortex

Gambar 1. Penggunaannya : Untuk cairan kotor, lumpur, cairan mengandung benda-benda padat yang cukup besar, serat yang panjang, juga untuk cairan yang mengandung gas.


jenis pompa ebara type DL yang menggunakan non clogging impeller
gambar disamping adalah gambar pompa EBARA type DL , dimana pompa tersebut menggunakan impeller type  non clogging impeller .pemakaian pompa DL submersible  ini untuk:
1. sewage
2. waste water
3. Sumpit

- Hallo para pembaca blog pompa industri Distributor Pompa Industri | Penjualan, Perbaikan dan Pemasangan Pompa Industri, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Self Priming Pump, Artikel submersible, semoga yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Pompa Industri | Type impeller pompa dan penggunaannya pada pompa EBARA | pompaindustri.co.id
link : Pompa Industri | Type impeller pompa dan penggunaannya pada pompa EBARA | pompaindustri.co.id

Baca juga


Berikut adalah jenis-jenis impeller yang digunakan pada pompa ebara.

1. RADIAL IMPELLER

Untuk membantu bentuk sudu-sudu tersebut maka pada setiap radial impeller dilengkapi dengan cover plate pada bagian belakang dan juga kadang-kadang pada bagian depannnya. Cover plate ini juga secara otomatis menimbulkan kerugian akibat gesekan dengan cairan. Untuk memperbaiki dalam hal ini meningkatkan efesiensi atau menurunkan nilai NSPH, impeller harus dibuat beberapa sudu.

Kadang-kadang bentuk radial impeller harus dibuat sedemikian rupa dengan sedikit mungkin jumlah sudunya agar tidak merintangi aliran cairan pada impeller penggunaan khusus seperti untuk memompakan cairan bubur kertas, lumpur, atau cairan yang mengandung benda-benda padat. Untuk mengatasi hal ini, maka dibuat radial impeller yang mempunyai sudu satu, dua, tiga buah saja. Impeller jenis ini juga di sebut impeller saluran (channel impeller).

II.1. Bentuk radial impeller tertutup dan penggunaannya

* Radial impeller dengan sudu dilengkungkan satu kali


Gambar 1. tampak depan dengan menghilangkan cover plate
Penggunaannya : Untuk air bersih dan sedikit kotor


* Radial impeller dengan sudu dilengkungkan dua kali

Gambar 2. Tampak dari depan menghilangkan cover plate
Penggunaannya : Untuk air bersih dan sedikit kotor


pompa ebara yang menggunakan impeller type radial

gambar disamping adalah gambar pompa EBARA type SQPB, dimana pompa tersebut menggunakan impeller type radial.pemakaian pompa SQPB ini untuk Pertanian maupun irigasi







2. MIXED FLOW IMPELLER

Type impleller ini dapat dikatakan sama dengan radial impeller hanya berbeda pada arah alirannya saja. Biasanya impeller ini dipergunakan untuk memompakan cairan dengan kapasitas besar dengan total head yang relatif rendah dibandingkan dengan radial impeller tapi lebih tinggi dari axial impeller. Impeller ini dapat berbentuk terbuka dan tertutup.

* Mixed flow impeller tertutup

Gambar 1. tampak dari depan dengan menghilangkan cover plate
Penggunaanya : ntuk air bersih dan sedikit kotor

* Mixed flow impeller terbuka

Gambar 2. Penggunaannya : Untuk air bersih dan sedikit kotor


pompa ebara yang menggunakan impeller type mixed flow

gambar disamping adalah gambar pompa EBARA type SZ, dimana pompa tersebut menggunakan impeller type mixed flow .pemakaian pompa SQPB ini untuk:

1. Irigation
2. Industrial Use
3. Drainage
4. Shrimp Ponds
5. Flooding











3. AXIAL FLOW IMPELLER / PROPELLER

Axial flow impeller disebut juga propeller dimana dapat dipasang secara tetap atau dapat diubah-ubah ketika pompa dibuka maupun diubah-ubah pada saat pompa tersebut dioperasikan. Pompa dengan impeller ini digunakan untuk memompa cairan dengan kapasitas yang besar tetapi total head yang dicapai relatif rendah. Contoh penggunaan pompa axial impeller ini adalah untuk pompa penanggulangan banjir, pompa irigasi, pompa air pendingin pembangkit tenaga listrik dan lain-lain.

* Axial flow impeller tetap

Gambar 1. Penggunaannya : Untuk air bersih dan air kotor

* Axial flow impeller yang dapat diubah-ubah pada saat pompa dibuka
* Axial flow impeller yang dapat diubah-ubah pada saat pompa beroperasi


type pompa ebara yang menggunakan axial flow impeller
gambar disamping adalah gambar pompa EBARA type SZ, dimana pompa tersebut menggunakan impeller type mixed flow .pemakaian pompa SQPB ini untuk:
1. Water suplay
2. Hot and Cold water circulation
3. Air Conditioning
4. Irrigation
5. Industrial Use













4. SPESIAL IMPELLER

Selain impeller-impeller yang telah di sebutkan diatas ada juga impeller denga type-type khusus.

4.a Non clogging impeller dengan free floe / vortex

Gambar 1. Penggunaannya : Untuk cairan kotor, lumpur, cairan mengandung benda-benda padat yang cukup besar, serat yang panjang, juga untuk cairan yang mengandung gas.


jenis pompa ebara type DL yang menggunakan non clogging impeller
gambar disamping adalah gambar pompa EBARA type DL , dimana pompa tersebut menggunakan impeller type  non clogging impeller .pemakaian pompa DL submersible  ini untuk:
1. sewage
2. waste water
3. Sumpit

Pompa Industri | Pompa dinamik | pompaindustri.co.id

Pompa Dinamik
Dynamic pump atau pompa dinamik terbagi menjadi beberapa macam yaitu pompa sentrifugal dan pompa aksial. Pompa-pompa ini beroperasi dengan menghasilkan kecepatan fluida tinggi dan mengkonversi kecepatan menjadi tekanan melalui perubahan penampang aliran fluida. Jenis pompa ini biasanya juga memiliki efisiensi yang lebih rendah daripada tipe positive displacement pump, tetapi memiliki biaya yang lebih rendah untuk perawatannya. Pompa dinamik juga bisa beroperasi pada kecepatan yang tinggi dan debit aliran yang juga tinggi.

1. Pompa Sentrifugal
Sebuah pompa sentrifugal tersusun atas sebuah impeler dan saluran inlet di tengah-tengahnya. Dengan desain ini maka pada saat impeler berputar, fluida mengalir menuju casing di sekitar impeler sebagai akibat dari gaya sentrifugal. Casing ini berfungsi untuk menurunkan kecepatan aliran fluida sementara kecepatan putar impeler tetap tinggi. Kecepatan fluida dikonversikan menjadi tekanan oleh casingsehingga fluida dapat menuju titik outletnya. Beberapa keuntungan dari penggunaan pompa sentrifugal yakni aliran yang halus (smooth) di dalam pompa dan tekanan yang seragam pada discharge pompa, biaya rendah, serta dapat bekerja pada kecepatan yang tinggi sehingga pada aplikasi selanjutnya dapat dikoneksikan langung dengan turbin uap dan motor elektrik. Penggunaan pompa sentrifugal di dunia mencapai angka 80% karena penggunaannya yang cocok untuk mengatasi jumlah fluida yang besar daripada pompa positive-displacement.

Pompa Sentrifugal
contoh pompa centrifugal adalah EBARA type FS

2. Pompa Aksial
Pompa aksial juga disebut dengan pompa propeler. Pompa ini menghasilkan sebagian besar tekanan dari propeler dan gaya liftingdari sudu terhadap fluida. Pompa ini banyak digunakan di sistem drainase dan irigasi. Pompa aksial vertikal single-stage lebih umum digunakan, akan tetapi kadang pompa aksial two-stage (dua stage) lebih ekonomis penerapannya. Pompa aksial horisontal digunakan untuk debit aliran fluida yang besar dengan tekanan yang kecil dan biasanya melibatkan efek sifon dalam alirannya.

Pompa Aksial
contoh pompa axial adalah ebara type CN 

- Hallo para pembaca blog pompa industri Distributor Pompa Industri | Penjualan, Perbaikan dan Pemasangan Pompa Industri, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel pompa aksial, Artikel pompa sentrifugal, semoga yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Pompa Industri | Pompa dinamik | pompaindustri.co.id
link : Pompa Industri | Pompa dinamik | pompaindustri.co.id

Baca juga


Pompa Dinamik
Dynamic pump atau pompa dinamik terbagi menjadi beberapa macam yaitu pompa sentrifugal dan pompa aksial. Pompa-pompa ini beroperasi dengan menghasilkan kecepatan fluida tinggi dan mengkonversi kecepatan menjadi tekanan melalui perubahan penampang aliran fluida. Jenis pompa ini biasanya juga memiliki efisiensi yang lebih rendah daripada tipe positive displacement pump, tetapi memiliki biaya yang lebih rendah untuk perawatannya. Pompa dinamik juga bisa beroperasi pada kecepatan yang tinggi dan debit aliran yang juga tinggi.

1. Pompa Sentrifugal
Sebuah pompa sentrifugal tersusun atas sebuah impeler dan saluran inlet di tengah-tengahnya. Dengan desain ini maka pada saat impeler berputar, fluida mengalir menuju casing di sekitar impeler sebagai akibat dari gaya sentrifugal. Casing ini berfungsi untuk menurunkan kecepatan aliran fluida sementara kecepatan putar impeler tetap tinggi. Kecepatan fluida dikonversikan menjadi tekanan oleh casingsehingga fluida dapat menuju titik outletnya. Beberapa keuntungan dari penggunaan pompa sentrifugal yakni aliran yang halus (smooth) di dalam pompa dan tekanan yang seragam pada discharge pompa, biaya rendah, serta dapat bekerja pada kecepatan yang tinggi sehingga pada aplikasi selanjutnya dapat dikoneksikan langung dengan turbin uap dan motor elektrik. Penggunaan pompa sentrifugal di dunia mencapai angka 80% karena penggunaannya yang cocok untuk mengatasi jumlah fluida yang besar daripada pompa positive-displacement.

Pompa Sentrifugal
contoh pompa centrifugal adalah EBARA type FS

2. Pompa Aksial
Pompa aksial juga disebut dengan pompa propeler. Pompa ini menghasilkan sebagian besar tekanan dari propeler dan gaya liftingdari sudu terhadap fluida. Pompa ini banyak digunakan di sistem drainase dan irigasi. Pompa aksial vertikal single-stage lebih umum digunakan, akan tetapi kadang pompa aksial two-stage (dua stage) lebih ekonomis penerapannya. Pompa aksial horisontal digunakan untuk debit aliran fluida yang besar dengan tekanan yang kecil dan biasanya melibatkan efek sifon dalam alirannya.

Pompa Aksial
contoh pompa axial adalah ebara type CN 

Sabtu, 16 November 2013

13 Langkah Perbaikan Sumur Pompa Submersible

13 Langkah Perbaikan Pompa Submersible

13 Langkah Perbaikan Pompa Submersible Debit air yang lebih kecil merupakan tanda-tanda pompa mengalami masalah. Jika tidak ditangani masalah matinya pompa tinggal menunggu waktu. Untuk mengidentifikasi masalah yang terjadi, berikut langkah yang pernah dan biasa kami lakukan.

1. Jika pompa mati, cek Capasitor. Ganti terlebih dahulu jika komponen ini tidak berfungsi.

2. Sambil di running, cek Ampere kabel power saat pompa running. Jika lebih cukup tinggi ( > 10 A ) ada beberapa kemungkinan, 1) motor mendapat beban cukup berat. ( Benda asing seperti endapan tanah merah, tanah kapur, dll.), volume air sudah berkurang, pompa bekerja dalam air dengan batas sangat minimum/kering dalam waktu yang lama, dan 3) lilitan kumparan stator bermasalah..

3. Instalasi pompa submersible standard dilengkapi safety untuk mendeteksi kedalaman air berupa sensor electroda. Jika sensor ini dalam kondisi baik, turunnya kedalaman air dalam batas minimum akan terdeteksi, dan automatis memutus power ke motor.

Beberapa teknisi kadang hanya mengandalkan TOR ( Thermal Overload Relay ) yang terpasang pada Contactor untuk mendeteksi kondisi pompa dan kedalaman air. Biasanya logika yang dipakai, saat kedalaman air berada dalam batas minimum, motor akan berputar dalam kondisi kering, ini akan menyebabkan kenaikan temperature motor dan ampere motor. Kenaikan dalam batas setting ampere pada TOR akan menyebabkan Contactor memutus hubungan power. Namun teknik ini sangat tidak disarankan, prinsipnya kedalaman air tanah harus dideteksi dengan sensor yang mendeteksi kondisi langsung. Dalam jangka panjang penggunaan setting ampere pada TOR menyebabkan lilitan stator bermasalah ( short ).

4. Perhatikan debit air, jika semburan awal tinggi kemudian melemah, kemungkinan besar volume air dalam sumur berkurang. Jika semburannya lemah mulai dari awal motor running, ini tanda-tanda problem dari motor.

5. Angkat pompa submersible ke permukaan. Periksa kondisi fisik, adakah benda asing yang menghambat putaran shaft atau impeler. Kami pernah temui tali rafia terlilit, entah dari mana datangnya makhluk ini.

 6. Cek ulang Level kedalaman air dengan menggunakan tali ber-pemberat. Ukur kedalaman air dan jarak permukaan ke dasar. Saya juga pernah temui, sumur yang longsor dibagian dasarnya, kemungkinan struktur tanah labil atau efek getaran gempa. inormasi ini penting saat penempatan titik pompa dan setting posisi sensor electroda.

7. Jika anda yakin tidak ada masalah dengan volume air dalam sumur. Fokuslaah untuk perbaiki pompa

8. Jika anda merasa yakin untuk melakukan cleaning, berilah tanda terlebih dahulu sepanjang bodi casing penutup impeler, untuk memastikan posisi pasang seperti awal. Buka impeller satu persatu, cuci lalu pasang kembali. Setelah itu buka impeller berikutnya.

9. Periksa kondisi impeller, dan shaft. Jika sudah aus atau cacat , catat Type pompa submersible anda, lalu dapatkan parts original di suplier resmi.

10. Cek tahanan lilitan kumparan pada rotor, jika tahanan menunjukkan nilai yang rendah, menunjukkan kumparan bermasalah, misal bocor. Jika anda menemui masalah ini, saya sarankan untuk mengganti dengan pompa yang baru.

11. Jika sudah selesai cleaning dan pompa dirakit kembali. Test terlebih dahulu didalam bak air, debit air keluar dan ampere motor.

12. Jika tidak ada perubahan, jangan diteruskan eksperimen anda. Segera hubungi Service Pompa resmi dan terpercaya. Setelah selesai service, minta pompa ditest kembali dan lihat ampere motor saat running. Jika masih cukup tingggi ( >10 A ), jangan diterima. Perbaikan belum complete. 12. Saya rekomendasikan pemasangan dilakukan oleh petugas service, ini penting jika anda ingin mendapat garansi perbaikan

13. Bersiaplah untuk kecewa, jika pompa submersible anda tidak dapat di repair. Solusinya hanya satu, beli baru. Ini yang terjadi satu tahun lalu, tanpa rasa bersalah, si tukang service bilang seharusnya kami menservice pompa secara rutin dengan perhitungan satu paket. Angkat, Cleaning, dan pasang kembali. Saran yang aneh, bukannya kami pakai submersible supaya biaya perawatannya murah ? Penutup Perhitungan yang tepat antara suplay dan tingkat konsumsi sangat penting. Idealnya Suplay lebih besar dari pada tingkat konsumsi. Namun jika anda memiliki titik sumber yang terbatas, penggunaan Tankl air atau Ground Tank merupakan solusi yang lebih baik. Untuk mengetahui debit titik air, biasakan memasang meteran air di out put pompa, dan buatlah jadwal inspeksi debit, rutin setiap hari. Air merupakan sumber daya alam yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia dan industri. Konsumsi air tanah dengan hemat dan secukupnya, memiliki lahan hijau dan sumur-sumur resapan di sekitar pabrik akan menjamin kelangsungan ketersediaan air dalam jangka waktu yang yang lama.
- Hallo para pembaca blog pompa industri Distributor Pompa Industri | Penjualan, Perbaikan dan Pemasangan Pompa Industri, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Pompa Air, Artikel pompa submersible, Artikel pompa sumur, Artikel submersible pump, Artikel water pump, semoga yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : 13 Langkah Perbaikan Sumur Pompa Submersible
link : 13 Langkah Perbaikan Sumur Pompa Submersible

Baca juga


13 Langkah Perbaikan Pompa Submersible

13 Langkah Perbaikan Pompa Submersible Debit air yang lebih kecil merupakan tanda-tanda pompa mengalami masalah. Jika tidak ditangani masalah matinya pompa tinggal menunggu waktu. Untuk mengidentifikasi masalah yang terjadi, berikut langkah yang pernah dan biasa kami lakukan.

1. Jika pompa mati, cek Capasitor. Ganti terlebih dahulu jika komponen ini tidak berfungsi.

2. Sambil di running, cek Ampere kabel power saat pompa running. Jika lebih cukup tinggi ( > 10 A ) ada beberapa kemungkinan, 1) motor mendapat beban cukup berat. ( Benda asing seperti endapan tanah merah, tanah kapur, dll.), volume air sudah berkurang, pompa bekerja dalam air dengan batas sangat minimum/kering dalam waktu yang lama, dan 3) lilitan kumparan stator bermasalah..

3. Instalasi pompa submersible standard dilengkapi safety untuk mendeteksi kedalaman air berupa sensor electroda. Jika sensor ini dalam kondisi baik, turunnya kedalaman air dalam batas minimum akan terdeteksi, dan automatis memutus power ke motor.

Beberapa teknisi kadang hanya mengandalkan TOR ( Thermal Overload Relay ) yang terpasang pada Contactor untuk mendeteksi kondisi pompa dan kedalaman air. Biasanya logika yang dipakai, saat kedalaman air berada dalam batas minimum, motor akan berputar dalam kondisi kering, ini akan menyebabkan kenaikan temperature motor dan ampere motor. Kenaikan dalam batas setting ampere pada TOR akan menyebabkan Contactor memutus hubungan power. Namun teknik ini sangat tidak disarankan, prinsipnya kedalaman air tanah harus dideteksi dengan sensor yang mendeteksi kondisi langsung. Dalam jangka panjang penggunaan setting ampere pada TOR menyebabkan lilitan stator bermasalah ( short ).

4. Perhatikan debit air, jika semburan awal tinggi kemudian melemah, kemungkinan besar volume air dalam sumur berkurang. Jika semburannya lemah mulai dari awal motor running, ini tanda-tanda problem dari motor.

5. Angkat pompa submersible ke permukaan. Periksa kondisi fisik, adakah benda asing yang menghambat putaran shaft atau impeler. Kami pernah temui tali rafia terlilit, entah dari mana datangnya makhluk ini.

 6. Cek ulang Level kedalaman air dengan menggunakan tali ber-pemberat. Ukur kedalaman air dan jarak permukaan ke dasar. Saya juga pernah temui, sumur yang longsor dibagian dasarnya, kemungkinan struktur tanah labil atau efek getaran gempa. inormasi ini penting saat penempatan titik pompa dan setting posisi sensor electroda.

7. Jika anda yakin tidak ada masalah dengan volume air dalam sumur. Fokuslaah untuk perbaiki pompa

8. Jika anda merasa yakin untuk melakukan cleaning, berilah tanda terlebih dahulu sepanjang bodi casing penutup impeler, untuk memastikan posisi pasang seperti awal. Buka impeller satu persatu, cuci lalu pasang kembali. Setelah itu buka impeller berikutnya.

9. Periksa kondisi impeller, dan shaft. Jika sudah aus atau cacat , catat Type pompa submersible anda, lalu dapatkan parts original di suplier resmi.

10. Cek tahanan lilitan kumparan pada rotor, jika tahanan menunjukkan nilai yang rendah, menunjukkan kumparan bermasalah, misal bocor. Jika anda menemui masalah ini, saya sarankan untuk mengganti dengan pompa yang baru.

11. Jika sudah selesai cleaning dan pompa dirakit kembali. Test terlebih dahulu didalam bak air, debit air keluar dan ampere motor.

12. Jika tidak ada perubahan, jangan diteruskan eksperimen anda. Segera hubungi Service Pompa resmi dan terpercaya. Setelah selesai service, minta pompa ditest kembali dan lihat ampere motor saat running. Jika masih cukup tingggi ( >10 A ), jangan diterima. Perbaikan belum complete. 12. Saya rekomendasikan pemasangan dilakukan oleh petugas service, ini penting jika anda ingin mendapat garansi perbaikan

13. Bersiaplah untuk kecewa, jika pompa submersible anda tidak dapat di repair. Solusinya hanya satu, beli baru. Ini yang terjadi satu tahun lalu, tanpa rasa bersalah, si tukang service bilang seharusnya kami menservice pompa secara rutin dengan perhitungan satu paket. Angkat, Cleaning, dan pasang kembali. Saran yang aneh, bukannya kami pakai submersible supaya biaya perawatannya murah ? Penutup Perhitungan yang tepat antara suplay dan tingkat konsumsi sangat penting. Idealnya Suplay lebih besar dari pada tingkat konsumsi. Namun jika anda memiliki titik sumber yang terbatas, penggunaan Tankl air atau Ground Tank merupakan solusi yang lebih baik. Untuk mengetahui debit titik air, biasakan memasang meteran air di out put pompa, dan buatlah jadwal inspeksi debit, rutin setiap hari. Air merupakan sumber daya alam yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia dan industri. Konsumsi air tanah dengan hemat dan secukupnya, memiliki lahan hijau dan sumur-sumur resapan di sekitar pabrik akan menjamin kelangsungan ketersediaan air dalam jangka waktu yang yang lama.

Sabtu, 03 Maret 2012

Pompa Industri | Apakah itu Total head pada pompa EBARA? | pompaindustri.co.id

Didalam menentukan spesifikasi pompa total head adalah salah satu syarat yang terpenuhi terutama untuk perhitungan di proyek proyek High Rise Building .
Pengertian Total Head secara sederhana  Adalah Total keseluruhan Head pada suatu sistem pemipaan dari suction pipa hisap pompa sampai dengan discharge / pipa delivery sampai dengan pipa pada bak penampungan atau ujung nozel
Total Head = Suction Head + Actual Head (head yang sesungguhnya /vertical) + Friction Losses pada jaringan discharge
Suction Head dihitung berdasarkan berapa panjang pipa hisap pompa tersebut dan setiap typr pompa mempunyai kemampuan daya hisap yang berbeda - beda . Centrifugal End Suction daya hisapnya berbeda dengan vertical Multystage .
Actual Head adalah perbedaan ketinggian dari tempat pondasi pompa sampai dengan ujung pipa bak penampung atau ujung nozel artinya , kalau pondasipompa berada tegak lurus di suatu gedung , ketinggian dari pompa sampai ke ujung tertinggi gedung ( asumsi bak ada di gedung tertinggi ) itulah " Actual Head " ( Head yang sesungguhnya ) ..
Friction Losses adalah total kehilangan tekanan pada sepanjang jaringan pipa discharge . Perhitungan rumus ini harus menyesuaikan tabel Losses pada jenis material pipa discharge yang digunakan karena friction losses pipa galvanis berbeda dengan PVC . Friction Losses juga harus diperhatikan jumlah valve - valve dan elbow yang dipakai pada jaringan . Untuk Gate Valve , Check Valve , Elbow , dll berbeda juga Losses yang ditimbulkan . Accessories Valve ini juga bisa dilihat dari tabel .
Friction Losses = Head loss (m) X Panjang (m) + Head Loss Accessories ( VAlve )
Friction Losses = Head loss(m) X PAnjang (m) + 1,2 ( Safety Factor untuk Accessories ) 
preview html m44064363
metric-piping
friction losses valve
Perbandingan antara Diameter Pipa discharge dengan besarnya kapasitas Flowrate yang diinginkan sangat berpengaruh dengan besar kecilnya Head Loss .
Perhitungan total head juga bisa disederhanakan per 10 meter panjang pipa lossesnya 1 meter tetapi dengan kondisi pipa discharge tersebutmendatar atau horizontal artinya kalau discharge pipa pangjang 100 meter cukup dengan head 10 meter , namun demikian tidak mutlak bisa digunakan perhitungan tersebut 
  • Pompa End Suction Ebara
  • Pompa Ebara
  • Pompa Submersible Ebara
  • Ebara Pump
- Hallo para pembaca blog pompa industri Distributor Pompa Industri | Penjualan, Perbaikan dan Pemasangan Pompa Industri, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan semoga yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Pompa Industri | Apakah itu Total head pada pompa EBARA? | pompaindustri.co.id
link : Pompa Industri | Apakah itu Total head pada pompa EBARA? | pompaindustri.co.id

Baca juga


Didalam menentukan spesifikasi pompa total head adalah salah satu syarat yang terpenuhi terutama untuk perhitungan di proyek proyek High Rise Building .
Pengertian Total Head secara sederhana  Adalah Total keseluruhan Head pada suatu sistem pemipaan dari suction pipa hisap pompa sampai dengan discharge / pipa delivery sampai dengan pipa pada bak penampungan atau ujung nozel
Total Head = Suction Head + Actual Head (head yang sesungguhnya /vertical) + Friction Losses pada jaringan discharge
Suction Head dihitung berdasarkan berapa panjang pipa hisap pompa tersebut dan setiap typr pompa mempunyai kemampuan daya hisap yang berbeda - beda . Centrifugal End Suction daya hisapnya berbeda dengan vertical Multystage .
Actual Head adalah perbedaan ketinggian dari tempat pondasi pompa sampai dengan ujung pipa bak penampung atau ujung nozel artinya , kalau pondasipompa berada tegak lurus di suatu gedung , ketinggian dari pompa sampai ke ujung tertinggi gedung ( asumsi bak ada di gedung tertinggi ) itulah " Actual Head " ( Head yang sesungguhnya ) ..
Friction Losses adalah total kehilangan tekanan pada sepanjang jaringan pipa discharge . Perhitungan rumus ini harus menyesuaikan tabel Losses pada jenis material pipa discharge yang digunakan karena friction losses pipa galvanis berbeda dengan PVC . Friction Losses juga harus diperhatikan jumlah valve - valve dan elbow yang dipakai pada jaringan . Untuk Gate Valve , Check Valve , Elbow , dll berbeda juga Losses yang ditimbulkan . Accessories Valve ini juga bisa dilihat dari tabel .
Friction Losses = Head loss (m) X Panjang (m) + Head Loss Accessories ( VAlve )
Friction Losses = Head loss(m) X PAnjang (m) + 1,2 ( Safety Factor untuk Accessories ) 
preview html m44064363
metric-piping
friction losses valve
Perbandingan antara Diameter Pipa discharge dengan besarnya kapasitas Flowrate yang diinginkan sangat berpengaruh dengan besar kecilnya Head Loss .
Perhitungan total head juga bisa disederhanakan per 10 meter panjang pipa lossesnya 1 meter tetapi dengan kondisi pipa discharge tersebutmendatar atau horizontal artinya kalau discharge pipa pangjang 100 meter cukup dengan head 10 meter , namun demikian tidak mutlak bisa digunakan perhitungan tersebut 
  • Pompa End Suction Ebara
  • Pompa Ebara
  • Pompa Submersible Ebara
  • Ebara Pump